Laba Bersih Meningkat, Telkom Bagikan Dividen Rp16,64 Triliun

Jumat, 28 Mei 2021 – 20:42 WIB
Telkom Indonesia. Foto dok Telkom

jpnn.com, JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) sepakat membagikan dividen sebesar Rp16,64 triliun dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom, yang digelar di Jakarta, Jumat (28/5).

Terjadi peningkatan sebesar 9 persen dibandingkan pada tahun lalu, atau 80 persen dari perolehan laba bersih tahun buku 2020.

BACA JUGA: Kunjungi Bogor, Telkom Pastikan Infrastruktur dan Layanan Prima

Sementara itu, sisanya sebesar 20% atau Rp4,16 triliun dialokasikan sebagai laba ditahan.

Adapun pembayaran dividen tahun buku 2020 tersebut akan dilakukan selambat-lambatnya pada 2 Juli 2021.

BACA JUGA: Ini 4 HP yang Bisa Mengakses Layanan Telkomsel 5G

Sepanjang 2020, Telkom secara aktif terus mendukung upaya pemerintah dalam Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional melalui dukungan konektivitas, platform, dan aplikasi digital selain juga bantuan sosial.

Meski industri telekomunikasi terdampak atas adanya pandemi Covid-19, namun Telkom mampu membukukan Laba Bersih sebesar Rp20,8 triliun, atau tumbuh double digit 11,5% dibandingkan 2019, dengan total pendapatan sebesar Rp136,46 triliun atau tumbuh sebesar 0,7% dibandingkan 2019.

BACA JUGA: Ladies, Ini 4 Makanan Sehat untuk Penderita Kanker Payudara

Di samping itu, EBITDA perseroan tercatat sebesar Rp72,08 triliun atau tumbuh 11,2%.

Dengan fokus pada tiga domain bisnis digital, Telkom mampu mencatat kinerja pendapatan yang tumbuh positif dengan tingkat profitabilitas yang cukup baik meski adanya pandemi Covid-19 serta persaingan bisnis yang ketat di industri telekomunikasi.

Adanya fenomena kebutuhan akses internet di rumah yang meningkat cukup besar di masa pandemi membuat Telkom berupaya untuk memenuhi permintaan masyarakat yang meningkat dengan melayani penambahan pelanggan IndiHome lebih dari 1,01 juta.

Sehingga pada akhir 2020 jumlah pelanggan IndiHome mencapai 8,02 juta pelanggan atau tumbuh 14,5% jika dibanding akhir 2019.

Kondisi tersebut berdampak positif bagi perseroan, layanan triple play IndiHome mencatat kenaikan pendapatan sebesar 21,2% menjadi Rp22,2 triliun dibanding tahun lalu dan memperkuat posisi IndiHome sebagai internetnya Indonesia dengan pangsa pasar terbesar.

Sementara itu dari segmen mobile, Telkomsel selaku entitas anak usaha Telkom, mampu mempertahankan posisi sebagai operator seluler terbesar di Indonesia dengan cakupan nasional yang melayani 169,5 juta pelanggan, di mana 115,9 juta di antaranya merupakan pengguna mobile data.

Pendapatan digital business Telkomsel tumbuh cukup baik sebesar 7% YoY menjadi Rp62,34 triliun, yang didorong oleh semakin tingginya kebutuhan layanan data masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Dengan pendapatan data seluler yang cukup kuat, perseroan mencatat total pendapatan Data, Internet dan IT Service sebesar Rp70,99 triliun atau tumbuh 8% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan kinerja yang positif pada berbagai segmen tersebut semakin mengokohkan posisi Telkom sebagai pemimpin pasar dalam industri fixed broadband maupun selular di Indonesia.

“Sebagai bagian dari komponen bangsa, TelkomGroup memiliki spirit untuk membantu masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi pandemi dan bangkit kembali menghadapi masa depan,” ujar Ririek.

TelkomGroup menyediakan berbagai layanan dan solusi kepada seluruh pelanggan dan masyarakat dengan dukungan infrastruktur digital connectivity, digital platform, dan digital services. 

Sejalan dengan upaya transformasi menjadi digital telco, di tengah berbagai tantangan sepanjang 2020, TelkomGroup tetap memperluas dan meningkatkan infrastruktur digital connectivity, memperkuat platform digital dan mengembangkan berbagai layanan digital, guna memberikan digital customer experience terbaik.

“Seluruh kegiatan usaha dan inisiatif pengembangan bisnis TelkomGroup dijalankan secara strategis sesuai dengan potensi pasar dan kebutuhan serta karakteristik masyarakat Indonesia, untuk mendukung digitalisasi di berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, pengembangan UKM, keuangan, pertanian, dan berbagai bidang lainnya,” lanjut Ririek.

Dalam kesempatan ini Ririek juga menyampaikan, meski pandemi Covid-19 masih terjadi, perseroan tetap berkomitmen untuk berinvestasi, di mana total belanja modal pada 2020 tercatat sebesar Rp29,4 triliun atau 21,6% dari total pendapatan.

"Belanja modal tersebut terutama digunakan untuk memperkuat jaringan dan infrastruktur lainnya dalam rangka meningkatkan kapabilitas digital, meliputi jaringan 4G LTE, jaringan akses serat optik ke rumah, jaringan backbone serat optik bawah laut, menara telekomunikasi serta data center," kata Ririek.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Industri Hasil Tembakau Hanya Dijadikan Sapi Perah oleh Pemerintah?


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler