jpnn.com, JAKARTA - Bank Sinarmas (BSIM) tidak membagikan dividen hasil kinerja tahun lalu. Padahal, laba bersih perusahaan naik 100,19 persen.
Perusahaan meraup laba bersih sebesar Rp 371 miliar.
BACA JUGA: Laba Bersih Rp 88 Miliar, Prodia Sebar Dividen Rp 26 Miliar
Pada periode yang sama 2015 lalu, laba bersih di kisaran Rp 186 miliar.
Laba bersih itu ditopang pendapatan bunga bersih naik 29,34 persen dan pendapatan operasional lain menanjak 52,43 persen.
BACA JUGA: Wijaya Karya Target Garap Kontrak Rp 102,92 Triliun
Manajemen mengklaim alokasi dividen diarahkan untuk memperkuat permodalan.
Tahun lalu, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 17 persen.
BACA JUGA: Laba Bersih Rp 2 Triliun, Matahari Batasi Gerai Baru
Sedangkan akhir Maret ini tercatat 16,72 persen.
”Sebetulnya, kami butuh modal banyak. Modal sangat penting,” tutur Direktur Utama Bank Sinarmas Freenyan Liwang, di Jakarta, Selasa (9/5).
Freenyan melanjutkan, CAR perseroan saat ini hampir mendekati rasio kecukupan modal sejumlah bank besar.
Rasio kecukupan modal bank-bank besar itu berada pada rasio 20 persen.
Nah, dengan rasio modal itu, perusahaan tidak mempunyai rencana melakukan penambahan modal.
”Rasio kecukupan modal masih kuat. Itu yang kami lihat,” ulas Freenyan.
Sepanjang tahun ini, beber Freenyan, perusahaan juga berencana menggunakan sebagian laba bersih untuk belanja modal (capital expenditure/capex).
belanja modal dialokasikan sekitar Rp 100 miliar. Sumber dana itu akan berasal dari laba perusahaan dan sisa penawaran umum terbatas dua.
Nantinya, belanja modal itu akan lebih banyak dipakai untuk pengembangan teknologi informasi (IT) dan mobile banking.
Perusahaan juga akan menggunakan belanja modal untuk menambah 6-8 kantor tahun ini.
”Penambahan kantor di luar Pulau Jawa, meliputi Kalimantan, Maluku Utara (Malut), dan Papua,” tegasnya. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Istimewa, PGN Cetak Laba Bersih Rp 1,29 Triliun
Redaktur & Reporter : Ragil