VP Komunikasi PT Pertamina Mochamad Harun mengatakan, raihan laba perseroan hingga Rp 19,45 triliun tersebut berarti melampaui target laba tahun ini yang Rp 17,7 triliun
BACA JUGA: Kemenkeu Belum Putuskan Maju ke MK
"Adapun pendapatan Rp 432,2 triliun," ujarnya di Kantor Pertamina kemarin (9/12)Jika dibandingkan BUMN lain, Pertamina memang masih superior
BACA JUGA: MKBD AB Tak Sesuai Regulasi
Tercatat hingga akhir triwulan III, BUMN dengan laba terbesar di bawah Pertamina adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan Rp 10,43 triliun, disusul PLN Rp 9,7 triliun, lalu Bank Mandiri Rp 9,2 triliun, dan Telkom Rp 8,3 triliun.Menurut Harun, raihan laba Pertamina ditopang sektor hulu atau produksi hulu minyak dan gas (migas)
Harun mengakui, produksi minyak memang masih di bawah target dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar 208 ribu bph
BACA JUGA: Kredit UKM Bermasalah Rp 21 Triliun
Namun, produksi gas sudah di atas target yang dipatok 1.450 mmscfd"Produksi minyak kami harap bisa naik dari tambahan dari West Madura yang akhir tahun ini ditarget 20 ribu barel per hari," katanyaSelain faktor produksi migas, pundi-pundi laba Pertamina terdorong tingginya harga minyak yang tahun ini stabil di kisaran USD 90?USD 110 per barelAngka itu relatif lebih tinggi dibandingkan tahun lalu."Karena itu, sampai akhir tahun nanti total laba 2011 kami proyeksikan bisa Rp 21 triliun," sebutnya
Sebagai gambaran, laba terbesar sepanjang sejarah Pertamina dicapai pada 2006 ketika menembus Rp 21,16 triliunSetelah itu, mulai 2007-2010 laba Pertamina berfluktuasi di bawah Rp 20 triliunMenurut Harun, ke depan Pertamina akan fokus menggenjot kinerja di sektor hulu untuk mengerek labaKarena itu, Pertamina sudah menyiapkan dana Rp 408,6 triliun untuk mengejar target produksi 1 juta barel per hari"Itu investasi multiyears untuk periode 2011-2014," ujarnya
Sayangnya, hingga akhir triwulan III 2011 realisasi investasi atau belanja modal Pertamina masih tersendat di kisaran Rp 13 triliun atau 35 persen dari total alokasi Rp 37,7 triliunHarun menyebut, beberapa kendala yang menghambat penyerapan investasi di antaranya akibat gagalnya beberapa rencana akuisisi, serta terhambatnya proyek geothermal karena masalah perizinan"Kami berharap, sampai akhir tahun nanti, realisasi investasi bisa 70 persen agar kinerja produksi migas ke depan makin bagus," katanya(owi/oki)
Laba Bersih Pertamina 2005-2010
(Rp Triliun)
Tahun Nilai
2005 7,83
2006 21,16
2007 16,88
2008 19,77
2009 15,79
2010 16,77
2011 19,45*
Keterangan: *Hingga akhir triwulan III 2011
Sumber: PT Pertamina
BACA ARTIKEL LAINNYA... Total Disiapkan Rp4 Triliun untuk Inalum
Redaktur : Tim Redaksi