Laba Bersih Telkom Melorot

Senin, 31 Oktober 2011 – 09:35 WIB
JAKARTA - Industri telekomunikasi di tanah air tampaknya masih sulit bergerak cepatSetidaknya itu terbaca dari kinerja dua raksasa perusahaan halo-halo yaitu PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang tidak menjanjikan

BACA JUGA: Laba Bersih Telkom Melorot

Parahnya, di luar prediksi, laba bersih Telkom malah melorot


Telkom mencatatkan laba bersih senilai Rp 8,3 triliun atau turun 6,4 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp 8,9 triliun

BACA JUGA: Tambah Daya Gratis Diperpanjang Hingga Desember

Meski begitu, manajemen Telkom masih bisa berkelit
Penurunan itu akibat biaya non recurring sekitar Rp 956 miliar

BACA JUGA: 24.051 Pegawai PLN Sudah Jalani Uji Kompetensi

Di mana sebesar Rp 629 miliar untuk program pensiun dini (Pendi) 762 karyawan per 1 Oktober 2011 dan sisanya adalah biaya lain-lain salah satunya BHP frekuensi”Kalau gak ada itu pasti ceritanya lain," kilah Rinaldi Firmansyah, Direktur Utama Telkom di Jakarta.
 
Rinaldi mengatakan, Pendi merupakan bagian dari proses transformasi bisnis Telkom dari Fixed, mobile, dan multimedia (FMM) menjadi Telecommunication, Information, Media, dan Edutainment (TIME)Perseroan menurutnya secara konsisten berupaya mencapai jumlah dan komposisi karyawan yang optimum dalam rangka menciptakan kecepatan, keahlian, dan efisiensi untuk memperkuat diri di tengah persaingan.
Karena itu, pihaknya tetap optimistis menatap persaingan ke depanManajemen dengan segala peluang yang ada siap membalik posisi menjadi positif

"Sudah saya katakan kalau kinerja kami akan tetap bagus," tukasnya.
 
Sementara PT XL Axiata Tbk (EXCL) meraih laba bersih Rp 2,2 triliun kuartal tiga 2011 atau naik 5 persen dari periode sebelumnya Rp 2 triliunPendapatan naik 8 persen menjadi Rp 13,96 triliun dari periode sebelumnya Rp 12,9 triliun”Saat ini, pengguna layanan data telah mencapai lebih dari separuh jumlah pelanggan kami,” ungkap Hasnul Suhaimi, Presiden Direktur XL.
 
Pada tahun ini, XL menganggarkan dana belanja modal sekitar Rp 6 triliun dan lebih dari setengahnya untuk bisnis layanan dataSampai dengan akhir September 2011, dana yang digunakan untuk belanja modal itu mencapai Rp 4,1 triliun.

XL juga baru saja menandatangani fasilitas pinjaman dengan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 3 triliun untuk periode 3 tahun yang sebagian besar digunakan untuk pembiayaan kembali pinjamanRasio utang perusahaan tetap sehat dengan rasio utang terhadap ekuitas sebesar 0,7 kali”Dengan adanya peningkatan minat terhadap penggunaan layanan data, kami telah mempercepat pembangunan infrastruktur,” tutur Hasnul(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Western Union Tambah 1.200 Agen Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler