jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (BTN) mencatatkan perolehan laba bersih yang meroket 665,71 persen secara tahunan.
Di tengah tekanan pandemi, BTN sukses meraih laba bersih senilai Rp1,60 triliun pada kuartal IV/2020, melambung tinggi dari posisi Rp209 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Incar Pertumbuhan DPK, Bank BTN Ekspansi ke Yogyakarta
Plt. Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu menjelaskan lompatan laba bersih tersebut ditopang oleh lima strategi utama perseroan yang digelar sepanjang 2020.
Selain itu, sektor perumahan juga menjadi penopang suburnya pundi-pundi laba BTN karena bergerak positif di tengah koreksi pertumbuhan ekonomi akibat pandemi.
BACA JUGA: Omar Niode Foundation Rilis e-book Memilih Makanan Ramah Iklim + 39 Resep Gorontalo
“Dengan strategi tersebut membuktikan kami tidak hanya bisa memperbaiki kinerja bisnis tapi juga bertahan di tengah tekanan akibat pandemi. Tahun ini, kami optimistis dengan strategi tersebut beserta potensi di sektor properti, Bank BTN akan mencetak laba bersih yang terus melaju positif,” ujar Nixon dalam acara Media Brief Paparan Kinerja per 31 Desember 2020 di Jakarta, Senin (15/2).
Nixon merinci lima strategi yang dilakukan perseroan antara lain memaksimalkan penerapan good corporate governance (GCG), sentralisasi proses bisnis, penguatan permodalan dan pendanaan.
BACA JUGA: Dikabarkan Mendorong Pelayan Kafe, Robby Purba Minta Maaf Karena Belum Siap
Selain itu, perseroan juga akan meningkatkan kualitas kredit dan menggenjot efisiensi.
Dalam laporan keuangan BTN tersebut, laba bersih perseroan ditopang pendapatan bunga sebesar Rp25,16 triliun pada kuartal IV/2020.
Pendapatan bunga tersebut disumbang oleh penyaluran kredit yang tetap bertumbuh meski berada di bawah tekanan pandemi.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi dengan pertumbuhan sebesar 8,63% yoy menjadi Rp120,72 triliun per kuartal IV/2020 menjadi penopang utama pertumbuhan kredit di BTN.
Dengan catatan positif KPR Subsidi tersebut, membuat kredit perumahan BTN secara total naik sebesar 2,29% yoy menjadi Rp234,78 triliun per kuartal IV/2020.
Di segmen kredit non perumahan, BTN tercatat telah menyalurkan kredit senilai Rp25,32 triliun.
Kinerja penyaluran tersebut ditopang oleh kredit korporasi dan kredit konsumer yang naik masing-masing sebesar 77,81% dan 4,55% menjadi Rp11,94 triliun dan Rp5,11 triliun per 31 Desember 2020.
Dengan total penyaluran tersebut, kredit Bank BTN tercatat mencapai Rp260,11 triliun atau naik 1,68% yoy pada kuartal IV/2020 dari Rp255,82 triliun di kuartal IV/2019.
Kualitas kredit bank yang menginjak usia 71 tahun pada 9 Februari lalu ini juga mencatatkan tren membaik.
Per 31 Desember 2020, Non Performing Loan (NPL) net Bank BTN tercatat sebesar 2,06% atau turun 90 bps dari 2,96% di periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu rasio coverage Bank BTN juga meningkat mencapai lebih dari 2 kali lipat sebagai antisipasi penurunan kualitas kredit akibat pandemi Covid-19.
Pada kuartal IV/2020, rasio coverage Bank BTN tercatat sebesar 115,02% atau melonjak dari 50,01% pada kuartal IV/2019.
Di sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BTN menguat dengan cost of fund (CoF) yang membaik.
DPK bank spesialis pembiayaan perumahan tersebut mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 23,84% yoy dari Rp225,4 triliun pada kuartal IV/2019 menjadi Rp279,13 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan DPK Bank BTN didominasi oleh kenaikan giro sebesar 38,24% menjadi Rp72,04 triliun per kuartal IV/2020.
Dengan peningkatan DPK tersebut, loan to deposit ratio (LDR) BBTN pun terus turun ke level 93,19% pada kuartal IV/2020 dari 113,50% di kuartal IV/2019. CoF perseroan juga terus mencatatkan penurunan menjadi 4,79% di kuartal IV/2020 dari 5,68% di kuartal IV/2019.
BACA JUGA: Warga Bantaran Kali Ciliwung Temukan Sesuatu yang Hanyut, Langsung Diambil, Innalillahi..
Dengan peningkatan di seluruh lini bisnis tersebut, aset Bank BTN tumbuh 15,85% yoy menjadi Rp361,20 triliun pada kuartal IV/2020. Posisi tersebut naik dari Rp311,77 triliun di kuartal IV/2019.
Sementara itu, sejalan dengan proyeksi positif pada sektor properti yang ditopang oleh prospek perbaikan ekonomi nasional, Bank BTN membidik pertumbuhan laba bersih tahun 2021 pada kisaran 50% - 70%. Untuk mencapai target tersebut, BBTN menargetkan kredit dan DPK tumbuh pada kisaran 7% - 9%.
“Kami optimis, dengan proyeksi dan potensi yang ada meskipun masih di tengah pandemi, laba bersih perseroan tahun 2021 dapat tetap tumbuh pada kisaran Rp2,5 triliun - Rp2,8 triliun atau naik sekitar 50% - 70% secara tahunan,” tutur Nixon.
Nixon menjelaskan proyeksi peningkatan laba bersih tersebut akan banyak ditopang oleh penghematan biaya dana.
Selain itu, Bank BTN juga akan mengandalkan penguatan digital untuk mendorong efisiensi dan fee based income (FBI).
BACA JUGA: Pelaut dan Pekerja Pelabuhan Diharapkan Masuk Prioritas Vaksin Covid-19
Jajaran direksi perseroan tetap mengutamakan upaya mendorong sektor pembangunan perumahan sebagai core business Bank BTN.
Sebab, lanjut Nixon, sektor tersebut dapat membawa dampak ekonomis bagi 174 industri turunan lainnya, sehingga turut bermanfaat bagi perekonomian nasional.
“Ini akan berdampak sangat positif dalam mendorong ekonomi nasional dan kami optimis BTN akan dapat memainkan perannya dengan baik sebagai salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional,” sebut Nixon.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terkait Keputusan KPPU, PT PP Hormati Proses Hukum
Redaktur & Reporter : Yessy