Lagi, Banjir Kiriminan Rendam Jakarta

Sabtu, 17 Mei 2014 – 09:17 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Banjir hingga kini masih menjadi ancaman bagi warga ibu kota. Upaya penanggulangan yang dilakukan Pemprov DKI belum membawa hasil yang menggembirakan. Jumat (16/5) sejumlah kelurahan di Jakarta Timur terendam banjir. Termasuk Kampung Pulo yang menjadi langganan banjir.

Banjir yang merendam permukiman Kampung Pulo itu terjadi sejak dini hari. Banjir tersebut merupakan kiriman dari Bogor akibat tingginya intensitas hujan di wilayah tersebut sejak Kamis sore.

BACA JUGA: Murid Diduga Disodomi, PAUD Saint Monica Ditutup

Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, ketinggian air mencapai 160 cm di dua kelurahan, yakni Kelurahan Bidakara Cina, dan Kampung Melayu, Kelurahan Kampung Pulo. Di Kelurahan Bidara Cina, banjir melanda RW 03, RW 05, RW 7, RW 11, dan RW 14. Di Kelurahan Kampung Melayu, wilayah yang terendam banjir meliputi RW 01, RW 02, RW 03, RW 04, RW 05, RW 06, dan RW 07.

’’Genangan banjir terjadi pada pagi hari,’’ kata Kepala BPBD DKI Bambang Musyawardana kepada Jawa Pos kemarin.

BACA JUGA: 28 Siswa PAUD Saint Monica Dipindahkan

Menurut dia, banjir itu merupakan kiriman dari Katulampa Bogor, Jawa Barat. Sebagaimana sebelumnya, dua kelurahan itu selalu menjadi langganan banjir kiriman meski tidak turun hujan dengan intensitas tinggi di Jakarta. ’’Karena langganan setiap tahun, warga sudah bisa waspada,’’ ujar dia.

Meski begitu, tutur dia, banjir tidak sampai membuat warga mengungsi. Apalagi, siang hingga sore hari kemarin ketinggian air mulai berkurang. Dia berharap warga tidak panik dengan banjir kiriman itu. ’’Sejak Kamis malam kami sempat umumkan permukaan air di Katulampa dalam status siaga dua,’’ tuturnya.

BACA JUGA: Pengacara Tewas Ditabrak Gerbong KRL

Secara terpisah, Camat Jatinegara Sofyan Taher mengatakan, banjir mulai susut dan tinggal setinggi 30 sentimeter. Padahal, kemarin pagi ketinggian air mencapai 150-160 sentimeter. ’’Kami akan pantau hingga malam dan besok subuh (hari ini, Red). Warga disarankan mengungsi jika ketinggian air mencapai 2 meter,’’ ucapnya. Berdasar data, ada 35 RT di Kampung Melayu yang terendam.

Hujan deras di Bogor juga menyebabkan Kali Pesanggrahan meluap. Akibatnya, banjir hampir satu meter terjadi di Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Sedikitnya 700 kepala keluarga (KK) terkena dampaknya. Namun, warga tetap bertahan di rumah.

Sementara itu, normalisasi Kali Sunter memakan lahan Taman Pemakaman Umum (TPU) Kampung Bayur. Akibatnya, 200 makam di Kampung Bayur, RW 04, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, dibongkar paksa.

Pengelola TPU Kampung Bayur Saroji menuturkan, dari total lahan TPU seluas 1 hektare, sebagian lahan terkena dampak normalisasi Kali Sunter. Lahan tersebut berada sekitar 15 meter dari bibir Kali Sunter. ’’Ya, betul, 200 makam harus direlokasi. Dinas Pemakaman dan Pertamanan DKI Jakarta membongkar satu persatu makam tersebut,’’ kata Saroji kemarin.

Selain itu, 3.810 makam di TPU Kapuk Teko, Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, juga segera dipindahkan ke TPU Tegal Alur. Suku Dinas Pemakaman Jakarta Barat menilai Kapuk Teko kerap dilanda banjir dan jadi tempat sampah.

’’Bayangkan selama 24 tahun selalu dilanda banjir. Tetapi, kali ini mulai surut sehingga menggembirakan bagi para ahli waris,’’ ujar Kepala Sudin Pemakaman Jakarta Barat M. Yuswardi.

Dia memperkirakan pengangkutan sampah dan pengeringan akan rampung sebulan ke depan. Makam itu akan dipindahkan ke TPU Tegal Alur. ’’Nah, bekas makam di sini akan diurug dengan tanah dan akan dijadikan permukiman,’’ katanya.

Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Barat Pamudji menjelaskan, penyusutan air di TPU itu disebabkan penyedotan dengan dua mobil genset berkemampuan menyedot air hingga 100 liter per detik. ’’Penyedotan air tersebut sudah dilakukan hampir tiga pekan. Saat ini air mulai surut sekitar 50 sentimeter sehingga batu nisan yang terendam mulai terlihat,’’ jelasnya.(fai/rya/har/gum/mas/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 11 CPNS Pemkab Tangerang Mengundurkan Diri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler