Lagi, Bea Cukai Antar Produk dalam Negeri Ekspor ke 2 Negara Ini

Rabu, 25 Mei 2022 – 20:57 WIB
Bea Cukai terus melakukan upaya bersama dengan berbagai pihak untuk mendorong konsistensi peningkatan ekspor produk dalam negeri. Foto: Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai terus melakukan upaya bersama dengan berbagai pihak untuk mendorong konsistensi peningkatan ekspor produk dalam negeri.

Hasilnya, Bea Cukai berhasil mengantarkan ekspor dari Balikpapan dan Kudus ke mancanegara.

BACA JUGA: Waspadai Peredaran Barang Ilegal, Bea Cukai Sosialisasikan Ketentuan BKC

Bea Cukai bersama Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kota Balikpapan, Pemerintah Daerah, PT Angkasa Pura I, dan PT Angkasa Pura Logistics melepas direct call ekspor marine product kepiting bakau, Minggu (22/5).

Pelepasan kali ini turut dihadiri oleh Perwakilan Gubernur Kalimantan Timur dan Walikota Balikpapan.

BACA JUGA: Mbak Rerie Ajak Masyarakat Sukseskan Gernas BBI agar UMKM Lokal Tumbuh

Selain sebagai alternatif ekspor akibat lockdown, jalur direct ekspor ini merupakan rute baru yang bisa digunakan sebagai peleberan sayap ekspor komoditi kepiting hidup menuju negara China.

Sehingga pengusaha memiliki banyak opsi jalur ekspor yang dapat disesuaikan dengan preferensi masing-masing.

BACA JUGA: Bea Cukai Gandeng Pemda Dorong Peningkatan Ekspor Produk UMKM

“Proses ekspor ke Shanghai, Cina sebelumnya kurang efektif, yaitu sekitar 20-24 jam perjalanan karena melalui proses transit di Jakarta," ujar Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana.

Menurut dia, saat ini ekspor menjadi lebih singkat dengan hanya memakan waktu tempuh perjalanan sekitar 6 jam perjalanan dengan rute direct Balikpapan–Shenzhen.

Dengan hal tersebut, minim kekhawatiran eksportir terhadap kualitas kepiting.

Pimpinan CV Tiga A, Sumaryono, selaku salah satu eksportir di bidang usaha marine product menjelaskan adanya dukungan dari sektor pemerintahan, ekspor produk perikanan khususnya kepiting hidup di Balikpapan bisa terus berjalan secara konsisten.

“Berdasarkan data yang didapatkan, total devisa ekspor produk kepiting hidup tahun 2021 mengalami peningkatan dibandingkan 2020, yaitu sebesar Rp 13 miliar, menjadi Rp 163 miliar, volume netto pun meningkat 601 persen, atau sebesar 1.362 ton,” jelas Hatta.

Sementara itu, Bea Cukai Kudus melepas ekspor perdana produk hasil tembakau milik PT Galih Jati Sakti ke Filipina dan Malaysia.

Keberhasilan ekspor PT Galih Jati Sakti Kudus sangat patut diapresiasi karena selain menambah devisa, pelaksanaan ekspor perdana ini juga mendukung program pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Kami siap menjadi mitra kerja para pelaku usaha, dan menerima setiap masukan,” pungkas Hatta. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... G20 Empower: Empat Menteri Dukung Perempuan Mengembangkan UMKM di Indonesia


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler