jpnn.com, KUTAI TIMUR - Para pegawai di Pemkab Kutai Timur, Kaltim, baik PNS maupun Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D), diminta untuk tidak banyak mengeluh.
Pasalnya, menurut Bupati Kutim Ismunandar, Pemkab Kutim sudah memberikan semua hak pegawai, terutama masalah gaji. Semua gaji pegawai diberikan secara utuh.
BACA JUGA: PNS Terkena Dampak Defisit Anggaran
Sedangkan masalah insentif, itu merupakan kebijakan dari Pemkab Kutim. Bukan merupakan kewajiban. Jika ada layak disyukuri. Kalaupun tertahan, maka diminta untuk bersabar.
Para pegawai diminta bisa mengerti bahwa kondisi daerah saat ini sedang diterpa badai defisit. Tidak hanya sekali, akan tetapi berkali kali.
BACA JUGA: APBD Defisit, Bu Bupati Mau Cari Utangan
Maka wajar, untuk mengurangi beban daerah, salah satu yang terkena rasionalisasi ialah masalah insentif pegawai.
"Meskipun deficit, kami tidak kurangi gaji. Itu yang harus disyukuri. Insentif ya beda. Kalau gaji dipotong baru teriak. Kita patut bersyukur saja dengan semua," ujar Bupati Ismu.
BACA JUGA: DPR: Utang Belum Mendorong Produktivitas
Saat ini yang paling utama ialah pegawai bekerja sebaik mungkin. Berikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Jangan sampai meminta hak akan tetapi kewajiban terabaikan.
"Berikan saja pelayanan yang terbaik. Kami pasti memberikan penilaian. Karena kepentingan masyarakat lebih utama ketimbang yang lain," katanya.
Terlepas dari itu, dirinya juga sedikit membeberkan jika gaji bupati cukup rendah. Hal ini disampaikan karena tak sedikit masyarakat yang menilai jika jabatan bupati memiliki uang yang melimpah.
"Banyak yang anggap wakil dan bupati banyak uang. Rakyat bilang gitu. Tetapi tidak demikian. Kita syukuri saja apa yang ada. Kondisi ini harus kita pahami. Jika mau tau, gaji bupati hanya Rp6,5 juta saja per bulan. Wakil bupati Rp6,2 juta. Kalau ada apa-apa terpaksa honor bupati yang keluar," jelasnya. (dy)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Defisit Anggaran, Banyak Program Pemko Batam Dibatalkan
Redaktur & Reporter : Soetomo