Lagi, Siswa Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School Berprestasi Level Internasional

Rabu, 07 Juli 2021 – 18:14 WIB
Muhammad Darrel Azmi Tauhid, siswa Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School, saat presentasi hasil penelitiannya di hadapan dewan juri, secara online. Foto: Humas Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School.

jpnn.com, JAKARTA - Dua siswa Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School berhasil mengukir prestasi level internasional.

Keduanya yakni Muhammad Darrel Azmi Tauhid (XII-IPA) dan Muhammad Ilham Alfarisi (IX).

BACA JUGA: 2 Siswa SMP Cahaya Rancamaya Meraih Medali KSN 2020

Darrel berhasil meraih Medali Emas di ajang International Invention Competition for Young Moslem Scientist (I2CYMS) 2021 pada 4 Juli 2021.

Direktur Pendidikan Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School Ari Rosandi menjelaskan, torehan prestasi Darrel didapatkan dari penelitian untuk kategori Fisika dengan judul "Synthesis of Carbon Nanodots Using Anthocianin Pigmen and Its Application as Light Emitting Polymer."

BACA JUGA: SMA Cahaya Rancamaya Mendulang Medali KSN 2020

Sedangkan Ilham sukses mendapatkan medali perunggu dalam The 25th Junior Balkan Mathematical Olympiad (JBMO 2021) yang diselenggarakan pada 1 Juli 2021.

“Penelitian yang dikerjakan oleh Darrel mengenai pemanfaatan pigmen antosianin yang bersumber dari kulit manggis yang disintesis menjadi karbon nanopartikel (carbon nanodots),” terang Ari Rosandi dalam keterangnnya, Rabu (7/7).

BACA JUGA: Siti Fadilah Supari: Kalau Lebih 30, Tidak Akan Kena COVID-19

Carbon nanodots atau c-dots yang memiliki sifat fotoluminesensi ini kemudian diaplikasikan pada polymer (polymer berpendar) agar bisa diaplikasikan pada perangkat display kedepannya (OLED atau organic LED).

“Objek yang dimanfaatkan dalam penelitian bersifat organik sehingga menghasilkan polymer berpendar yang ramah lingkungan dan low-cost,” imbuh Ari.

Penelitian ini dikembangkan oleh Darrel di klub sains Cahaya Rancamaya IBS dalam 2 tahun terakhir ini dengan bimbingan dari guru Fisika.

Berbekal penelitian yang cukup matang karya ilmiah ini diikutsertakan dalam I2CYMS.

“Alhasil, penghargaan Medali Emas diraih oleh Darrel yang bertanding di tingkat sekolah menengah,” kata Ari.

Sementara itu, Ilham bertanding dalam mata pelajaran favoritnya yaitu Matematika. Dirinya harus memecahkan 4 soal hitung-hitungan dalam bentuk essay yang harus diselesaikan dalam kurun waktu terbatas sebelum dikirim dan dinilai oleh juri.

Pada akhirnya, essay yang dikerjakan oleh Ilham membuatnya dianugrahi medali perunggu pada ajang kali ini.

Keduanya sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada sekolah atas bimbingannya dalam mempersiapkan perlobaan ini.

Mereka juga berpesan kepada teman-teman yang lain untuk tetap semangat berkarya dalam pandemi dan jangan takut untuk mencoba hal-hal baru.

I2CYMS diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association dan Universitas Islam Negeri Gunung Jati (UIN) Bandung.

Ajang ini merupakan salah satu kompetisi karya ilmiah terbasar di Indonesia yang ditujukan untuk mencari murid-murid berbakat di bidang sains dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah hingga universitas dari 15 negara diantaranya Indonesia, Turki, Iraq, Yaman, Qatar, Maroko, Malaysia.

Sedangkan JBMO 2021 diselenggarakan oleh The Mathematical Society of the Republic of Moldova yang diikuti oleh 128 peserta dari 22 negara.

Beberapa negara yang berpartisipasi antara lain Perancis, Serbia, Arab Saudi, Filipina, Indonesia. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler