Tahun ini bisa jadi adalah ’’tahun perpisahan’’ bagi mantan Bupati Tuban Haeny Relawati Rini WidyastutiPada 1 Maret lalu, dia harus berpisah dengan jabatannya
BACA JUGA: Area Stadion jadi Macet, 90 Persen Skuad Timnas Puasa
Jumat dini hari lalu (5/8) dia harus berpisah dengan suaminya, Ali HasanBACA JUGA: Setiap Napas Anak Saya Harus Diganti dengan Uang
----------------------------------
DWI SETIYAWAN, Tuban
----------------------------------
Kepergian Ali Hasan memang sangat mendadak
BACA JUGA: Tetap Terjaga di Solo, Dua Kelompok Tarawih dan Dua Imam dalam Satu Masjid
Almarhum meninggalkan empat orang anak dari pernikahannya dengan HaenyKeluarga itu sangat terkenal di TubanMaklum, Haeny adalah bupati selama dua periodePada pilkada 1 Maret lalu, sebenarnya Haeny maju lagi menjadi wakil bupatiTapi, dia kalah
Salah satu simbol bahwa keluarga Haeny pernah menjadi keluarga nomor satu di Tuban dapat dilihat dari kemegahan rumahnya yang berdiri di lahan 3,5 hektareRumah itu berada di Jalan Letda Soetjipto, Kelurahan Perbon, Kecamatan Tuban.
Bagi warga Tuban, kesempatan bisa masuk ke ’’istana’’ keluarga Haeny sangat langkaMaklum, pagar istana yang dibangun sekitar 2005 itu setinggi sekitar 5 meterGerbangnya yang kukuh selalu tertutup rapat dan dijaga beberapa satpamKarena itu, jangankan bisa masuk, mengintip saja sulitTapi, kesempatan masyarakat Tuban dapat menyaksikan kemegahan bangunan istana itu akhirnya datang juga pada Jumat lalu (5/8).
Saat itu gerbang rumah megah tersebut dibuka lebar-lebar untuk menerima kunjungan warga yang datang melayatMereka datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Ali Hasan yang meninggal Jumat dini hari (5/8). Para pelayat yang sebagian besar PNS (pegawai negeri sipil) mantan bawahan Haeny tampak tak menyia-nyiakan kesempatan selama berada di dalam istana ituMaklum, bagi mereka, kesempatan itu adalah pengalaman pertamaKarena itu, selama berada di areal rumah Haeny, mereka gunakan untuk berjalan-jalan sambil melihat-lihat aset kekayaan Ali Hasan
Sebagian besar para pelayat mengabadikan kemegahan bangunan rumah dan fasilitasnya dengan menggunakan kamera handphoneAda juga yang memotret dan mejeng di garasi tempat menyimpan mobil-mobil kuno koleksi almarhumSebagian berpose di depan sangkar besar yang dihuni orang utanTak jauh dari lokasi itu terdapat kandang kudaAda tiga ekor kuda dengan badan tinggi besar di kandang tersebut
Bangunan rumah utama keluarga Haeny berukuran sekitar 40 x 60 meter persegiBangunan tersebut merupakan perpaduan gaya Jawa dan Eropa untuk eksterior, sera Arab untuk interiornyaKekhasan Arab terlihat dari langit-langit sejumlah ruangannya yang berbentuk kubah dan menjulang tinggiDi rumah itulah Haeny, suaminya, dan empat anaknya tinggal
Di bagian belakang bangunan utama rumah itu terdapat garasi yang bentuknya memanjang dari timur hingga barat, membentuk huruf UDi garasi itu ah Ali Hasan memarkir 63 mobil kuno koleksinyaMobil-mobil tersebut diparkir berdasar jenisnyaLand Rover dikandangkan di bagian paling baratSetidaknya ada tujuh mobil jenis ituDua blok garasi di sebelahnya digunakan untuk memarkir mobil jenis jipAli Hasan memang paling suka mobil jenis ituSetidaknya ada 14 unit jip dari berbagai tahun dan pabrik yang berbeda dijejer
Garasi mobil merek Hummer dan Chevrolet berada persis di belakang bangunan utamaDi tempat itu para pelayat paling banyak berpose di depan Hummer yang konon keluaran pertama
Di garasi paling timur tak kalah ramainyaDi tempat itu terdapat 18 mobil jenis sedan seperti merek BMW, Mustang, dan Sportune, hingga ChevroletKetika didekati, seluruh kunci mobil kuno tersebut ternyata sudah terpasang. ’’Kalau kuncinya dikumpulkan, pasti bingung ini kunci untuk mobil yang mana,’’ celetuk salah seorang pelayat
Selain garasi untuk mobil kuno, Ali Hasan membangun garasi lagi di bagian lantai dasar rumahnyaGarasi tersebut bisa menampung sedikitnya sepuluh mobil berkelas yang digunakan sehari-hari keluarga HaenyDua di antaranya adalah Mercy dan JaguarFasilitas lain yang membuat kagum warga yang melayat adalah balai paseban.
Bangunan tersebut dibuat dari kayu jati berukuran besar-besar dan utuhDelapan tiang utamanya saja berasal dari kayu jatih utuh yang besar lingkarannya satu rangkulan orang dewasaLangit-langit paseban diukir dengan seni pahat yang tinggiLantainya berbahan puring atau potongan kayu jatiUntuk memberikan kesan khas Jawa, di depan paseban ditempatkan dua kentongan plus bangunan kecil untuk melindunginyaDua meja di paseban juga dibuat dari kayu jati utuhSalah satu meja tersebut memiliki panjang 12 meter dan lebar sekitar 1,5 meter
Fasilitas lain di istana tersebut adalah lapangan tenis, lengkap dengan ruangan untuk bersantai, musala, dan sangkar besar untuk satwaKabarnya, di dalam rumah almarhum juga terdapat kolam renangPujian terkait kehebatan Ali Hasan mendesain bangunan sempat dilontarkan Bupati Tuban Fathul Huda ketika memberikan sambutan
Dia mengatakan, masyarakat Tuban menikmati keahlian Ali Hasan itu’’Hampir semua bangunan di Tuban sumbangsih beliau (ketika istrinya menjabat)Mudah-mudahan ini menjadi amal jariahnya,’’ kata Fathul Huda.
H MHamdani, ipar Ali Hasan, mengakui bahwa almarhum memang memiliki cita rasa yang tinggi terhadap semua halTermasuk urusan bangunan rumah dan kendaraan
Khusus untuk koleksi mobil antik, Hamdani mengatakan dirinya tidak tahu sejak kapan mobil-mobil antik tersebut dikoleksi iparnya dan mendapat dari mana saja’’Saya juga tidak tahu dia mendapat kayu jati berkualitas super karena saya sendiri juga belum pernah masuk rumah itu,’’ tandas pengusaha SPBU itu(jpnn/c4/kum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Laporkan Perselingkuhan Suami, Polwan Malah Jadi Terdakwa
Redaktur : Tim Redaksi