jpnn.com, SURABAYA - Era digital yang makin berkembang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Itu juga yang dilakukan Fatayat NU. Melalui event Cantik Religi, organisasi perempuan milik NU tersebut ingin melakukan dakwah dan pengenalan Islam yang ramah. Caranya melalui pemilihan daiyah (juru dakwah perempuan), dan puteri Auleea yang mewakili remaja muslim.
Nantinya, daiyah yang terpilih akan mendapatkan tanggung jawab untuk menyebar keagungan islam melalui beragam media. Salah satunya media sosial (medsos). ”Karena saat ini ustad medsos itu bisa lebih tenar dibandingkan ustad ataupun guru ngaji yang sudah berpengalaman puluhan tahun,” kata Ketua PW Fatayat NU Jawa Timur Hikmah Bafaqih.
BACA JUGA: Presidium Alumni 212: Pemerintah Tak Ramah pada Umat Islam
Hal senada diungkapkan oleh Ketua PP Fatayat NU Anggia Ermarini, dipilihnya daiyah untuk berdakwah di dunia maya bertujuan untuk menangkal paham radikal. ”Serta benar-benar menggambarkan islam yang rahmatan lil’ alamin, penuh kedamaian, dan saling menghormati,” jelas dia.
Sebelum tampil di malam grand final yang diselenggarakan di Royal Plaza Surabaya, Minggu (31/12), para daiyah terlebih dahulu menjalani karantina di Pondok Pesantren Bumi Sholawat asuhan KH Agoes Ali Masyhuri.
BACA JUGA: Tito Karnavian Bela Nama Islam di Forum PBB
Di sana mereka mendapatkan pembekalan tentang agama, public speaking, hadits, serta wawasan ahlussunnah wal jamaah. ”Usia mereka dibatasi antara 18 – 35 tahun, karena targetnya memang menyasar anak muda,” jelas perempuan yang juga stafsus Kemenpora itu.
Untuk pemilihan Puteri Auleea sendiri diikuti ratusan peserta. Namun, yang lolos ke babak grand final ada 40 orang. Mereka berangkat dari beberapa kabupaten dan provinsi di Indonesia. ”Dengan adanya Puteri Auleea ini mampu menyapa semua segmen perempuan NU,” kata Anggia.
BACA JUGA: Terbukti, Islam dan Kehidupan Kebangsaan Adalah Selaras
Nurun Nujum salah satu peserta Puteri Auleea mengatakan antusias mengikuti ajang ini. ”Saya ingin jadi generasi muslimah yang mampu membanggakan agama,” kata kontestan asal Tulungagung itu.
Sementara itu Rinto, perwakilan dari Viva Cosmetics selaku sponsor acara mengungkapkan, Viva saat ini juga concern pada pasar make up muslimah. ”Karena make up jenis ini kan punya standar khusus. Nah, hal itu yang sudah dipenuhi Viva sejak lama. Jadi aman dan halal,” ujarnya. (JPNN/pda)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buka Rakernas PAN, Zulkifli Hasan Sebut Indonesia Dikepung Salah Paham
Redaktur : Tim Redaksi