Lahirkan Wirausahawan Baru, Pemkab Latih 5 Ribu Warga Berbisnis

Jumat, 18 Maret 2016 – 07:44 WIB
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat bersama warganya. FOTO: ist for jpnn.com

jpnn.com - BANYUWANGI –  Pemkab Banyuwangi terus berupaya mendorong tumbuhnya perekonomian rakyat. Kabupaten yang dipimpin Abdullah Azwar Anas itu mengoptimalkan potensi lokal dengan cara melatih 5 ribu warga dengan beragam ketrampilan mengolah bahan lokal setempat. 

Ya, oleh Pemkab, warga didorong menjadi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang nantinya pemasarannya melalui situs marketplace UMKM Banyuwangi yang kini sedang dikembangkan desainnya.

BACA JUGA: TNI Tegas! Tanpa Ampun Langsung Pecat

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan Banyuwangi Harry Cahyo mengatakan, pelatihan tersebut digelar untuk melahirkan wirausahawan baru. "Kami mendorong agar rakyat memiliki bekal untuk berwirausaha. Seiring dengan perkembangan pesat pariwisata kami, industri kreatif menjadi pelengkap pertumbuhannya," ujar Harry.

Hingga pertengahan tahun ini, kata Harry, akan ada 53 pelatihan memanfaatkan bahan-bahan lokal. Mulai dari membatik, pengolahan komoditas pertanian, ikan laut, hingga pemasaran produk.

BACA JUGA: Tahanan Terkapar di Lantai Sel

"Pelatihan ini berbasis potensi desa. Desa penghasil buah naga misalnya kami ajarkan bagaimana membuat produk olahannya. Desa yang berada di pesisir, kami datangkan tenaga ahli untuk membekali ketrampilan mengolah ikan," ujar Hary.

Di Desa Bulurejo Kecamatan Purwoharjo misalnya. Para perempuan di desa tersebut diajarkan bagaimana membuat mie dari buah naga. Mie yang biasa kita tahu berwarna kuning, menjadi merah sesuai warna buah naga. 

BACA JUGA: Tolonglah Pak Wali, Perhatikan Nasib Kami, Honorer Ini

"Dengan produk olahan, nilai tambahnya semakin tinggi. Misalnya, ketika harga buahnya sedikit menurun, produk olahannya bisa lebih menguntungkan," kata Harry.

Begitu juga pemuda di Desa Kabat, mereka diajarkan mengolah batok kelapa. Kulit kelapa ini diolah menjadi pernak-pernik barang rumah tangga, mulai dari sendok, mangkok, juga gayung. "Batok ini juga dibentuk menjadi hiasan rumah bentuk burung. Semua produk itu nanti pemasarannya difasilitasi lewat market place UMKM Banyuwangi yang dalam waktu dekat akan diluncurkan," ujar Harry.

Ditambahkan Hary, pelatihan ini digelar di sejumlah desa. Usulan materi pelatihan ini pun datang dari warga desa.

"Lewat Musyawarah Perencanaan Pembangunan di tingkat desa, warga desa ini mengajukan pelatihan yang diingini. Mereka sesuaikan dengan potensi yang mereka miliki, sehingga materialnya mudah didapat," jelas Harry.

Dia menambahkan, ada 10 bidang keahlian yang bisa diikuti oleh para peserta. Yakni pelatihan batik, teknologi bordir, konveksi, olahan hasil pertanian, dan teknologi agro. Juga ada pelatihan tentang aneka kerajinan, olahan ikan, pembuatan paving, serta pemasaran produk lewat IT.

"Pada hari ini (Kamis-17/3), kita juga menggelar pelatihan membatik menggunakan pewarna alam di Desa Bakungan. Para pembatik ini juga mulai kami dorong menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Akan memberi nilai lebih pada produknya," ujar Komang.

Dia mengatakan, dalam melaksanakan beragam pelatihan produk khas UMKM tersebut, pihaknya bekerjasama dengan Balai Besar Batik Yogya, Balai Besar Industri Kreatif Denpasar, Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Balai Diklat Kemenperin, serta menggandeng sejumlah lembaga pengabdian masyarakat perguruan tinggi. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dibantu Polair Aceh, KKP Tangkap 5 Kapal Asing Illegal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler