jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Deddy Yevri Hanteru Sitorus berharap Pemerintah RI segera membangun komunikasi dengan Pemerintah Malaysia terkait manajemen sungai dan aliran air di wilayah perbatasan kedua negara di Kalimantan Utara (Kaltara).
Deddy Yevri Sitorus menjelaskan dari pengalaman di lapangan, bertemu dengan masyarakat dan aparat pemerintahan setempat, banjir tersebut merupakan kiriman dari Malaysia.
BACA JUGA: Deddy Yevri Sitorus Meminta Distribusi Vaksin Covid-19 Dipantau Menggunakan TeknologiÂ
Wakil rakyat dari Dapil Kaltara itu mengatakan bahwa hulu Sungai Sembakung, yang debit airnya mengalir deras ke permukiman warga, berada di wilayah Malaysia.
“Sesuai aspirasi warga Kaltara, saya mendorong pemerintah pusat agar segera melakukan komunikasi dan koordinasi yang intensif dengan Malaysia untuk menyelesaikan masalah ini. Jangan warga Indonesia jadi korban banjir," ujar Deddy dalam keterangannya, Rabu (13/1).
BACA JUGA: Baguna PDIP Bantu Korban Banjir Jakarta, Dirikan Dapur Umum
Deddy mengaku dirinya sedang berada di Kaltara untuk menemani serta membantu warga yang menjadi korban banjir di wilayah Kabupaten Nunukan. Sebanyak 1.374 rumah warga di lima kecamatan terendam air banjir.
Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Bu Risma juga ikut turun ke lapangan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat korban banjir pada 9-10 Januari 2022 lalu.
BACA JUGA: Bu Mega Perintahkan Legislator PDIP Panaskan Api Jiwa PerjuanganÂ
Deddy juga turut mendampingi Risma, yang juga Ketua DPP PDIP itu. Karena melaksanakan pekerjaan tersebut, keduanya tak bisa hadir di acara puncak perayaan HUT Ke-49 PDIP di Jakarta.
Deddy memuji langkah Mensos Tri Rismaharini bersama aparat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), turun langsung ke lokasi banjir.
"Saya mengapresiasi kecepatan respons Bu Risma yang hanya koordinasi dua hari langsung turun sampai ke pedalaman. Beliau sangat peduli dengan penderitaan warga perbatasan,” kata Deddy yang juga anggota Komisi VI DPR RI itu.
Selain membantu warga yang menjadi korban banjir, kata dia, Risma juga menyempatkan diri hingga tengah malam memeriksa langsung penyaluran berbagai jenis bantuan kepada rakyat miskin.
Hanya saja, Deddy mengaku bahwa langkah itu tidaklah cukup. Sebab, ujar dia, bencana banjir bisa dicegah asalkan manajemen air sungai bisa diperbaiki.
Contoh yang paling mudah untuk dipahami masyarakat adalah manajemen Sungai Mekong yang mengalir melewati Myanmar, Laos, Thailand, Kamboja, dan Vietnam. Kelima negara tersebut membentuk forum Mekong River Commission (MRC).
Deddy pun mengajak Mensos Tri Rismaharini agar melihat langsung, dan bisa menjadi penyambung lidah persoalan banjir ini di tingkat pusat.
“Harapannya agar dapat menjadi pembicaraan di tingkat kabinet karena membutuhkan perhatian Kementerian PUPR, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Luar Negeri serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," paparnya.
Pada kesempatan itu, Deddy juga memberi apresiasi atas perjuangan warga menghadapi banjir.
Deddy pun melaksanakan perintah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bahwa para petugas partai harus turun ke bawah bersama rakyat.
Deddy bersama Mensos Tri Rismaharini tak segan menerobos banjir untuk mendistribusikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Di beberapa titik yang banjirnya sudah surut, tersisa endapan lumpur.
Deddy turun ikut turun ke lapangan membersihkan lumpur dengan membawa dua truk tangki air. Gambar dan video tentang Bu Risma bersama Deddy menaiki sampan mengantar bantuan ke rumah warga juga menjadi viral media sosial.
"Terima kasih kepada para sukarelawan yang ikut turun membantu rakyat. Selain membersihkan jalan, ini juga sekaligus membantu kebutuhan air bersih untuk masyarakat," kata Deddy.
Bantuan yang sudah diserahkan kepada warga antara lain ribuan paket makanan siap saji, selimut, paket kidsware, pembalut kewanitaan, pakaian dewasa dan pakaian anak-anak.
"Ibu Ketua Umum Ibu Megawati mengajarkan kepada kami, apa pun pilihan politiknya, suku, agamanya, kita harus hadir mendampingi korban bencana tanpa membeda-bedakan pilihan politiknya," pungkas Deddy. (boy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Boy