JAKARTA - Markas Besar Tentara Nasional Indonesia ( Mabes TNI) berhasil melakukan efisiensi dalam memanfaatkan jatah anggaran dari negaraSelama tahun 2010, TNI berhasil menyerap seratus persen anggaran yang dialokasikan dari Kementerian Pertahanan
BACA JUGA: MA Selamatkan Duit Negara Rp 10 Triliun
Bahkan, ada sisa anggaran yang diperoleh dari proses penghematan dan dikembalikan ke negara."Kita kembalikan ke kas negara sekitar Rp 600 juta," ujar Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dalam konferensi pers evaluasi kinerja satu tahun TNI di Markas Besar TNI Cilangkap, Jumat (31/12).
Anggaran yang dikembalikan ke negara, kata Agus, berasal dari penghematan saat melakukan kontrak atau tender dalam pengadaan barang dan jasa
BACA JUGA: Karena Narkoba, 406 WNI Ditahan di Luar Negeri
Itu semua dihitung," ujarnyaAgus mengatakan, sisa anggaran yang dimiliki TNI, bukan berarti TNI tidak mampu menyerap anggaran, melainkan mampu menyusun perencanaan dengan baik
BACA JUGA: KPAI Kampanyekan Larangan Anak Beli Rokok
"Kalau kita rencananya benar, pasti sisanya tidak akan banyakKalau kita tendernya benar dan bisa menghemat banyak, ya itu bagus juga," katanyaSelain penyerapan anggaran yang maksimal, Agus juga mengatakan bahwa semua program kerja yang ditargetkan selama tahun ini sudah terlaksana dengan baik"Kalau dari sisi program, semuanya sudah terlaksanaEfektifitasnya sudah bagus," kata mantan KSAL itu
Dari Rp 42,5 triliun anggaran Kemenhan tahun 2010, alokasi anggaran yang dikelola TNI untuk pembinaan kekuatan dan pembangunan kekuatan sebesar Rp 19,77 triliunHampir separuhnya digunakan untuk pengadaan dan pemeliharaan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Untuk anggaran yang akan diterima tahun depan, TNI masih membicarakannya dengan KemenhanNamun yang pasti, TNI akan mengajukan pos anggaran yang lebih banyak daripada tahun ini"Nanti masih akan dirapatkanKarena kenaikan ini lebih banyak dialokasikan untuk alutsista, jadi pasti akan banyak," katanya
Agus juga menjelaskan hasil operasi ilegal fishing di laut nusantaraHasil operasi penegakan hukum di laut pada 2010 dapat menghalau 37 pelanggaran oleh negara tetangga dan memberikan kontribusi berupa pemasukan uang atau barang sitaan Rp 37.978.720.000Potensi kekayaan yang dapat diselamatkan sekitar Rp 13.423.906.606.200.
Tahun ini, panglima berjanji akan memaksimalkan operasi penindakan di laut"Ada mekanisme pelibatan dari instansi lainDengan koordinasi yang baik, insya Allah pelanggaran akan semakin mengecil," katanya.(rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diberi Libur, Hatta Rajasa Susul Anak-Isteri ke Bali
Redaktur : Tim Redaksi