jpnn.com, MUARABUNGO - Dua orang bersaudara bernama Totonafo Ndraha (45) dan Fehusi Ndraha (52), warga asal Kabupaten Nias, Sumatera Utara, saling serang menggunakan sajam, Rabu (8/9) pukul 21.20 malam lalu.
Akibatnya, keduanya harus kehilangan nyawa. Keduanya yang merupakan saudara sepupu ini tinggal di salah satu pondok kebun milik Efendi, warga Desa Limbur, di Talang Palembanglama, Dusun Rantautipu, Kecamatan Limbur Lubukmengkuang.
BACA JUGA: 4 Pria dan 1 Wanita Kerap Berbuat Dosa di Rumah Abdul, Pasrah saat Didatangi Polisi
Tubuh keduanya pun terlihat mengerikan. Sejumlah luka tusuk dan luka sayat terlihat jelas. Totonafo Ndraha mengalami luka tusuk di rusuk kanan dan dada kiri. Sedangkan Fehusi Ndraha alami luka tusuk di perut.
Kapolsek Limburlubuk Mengkuang, Ipda Usaha Sitepu mengatakan, setelah menerima laporan, pihaknya langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengevakuasi jasad keduanya.
BACA JUGA: Istri Bersimbah Darah Ditusuk Pakai Belati, Sang Suami Langsung Ditembak Polisi
Ipda Usaha Sitepu mengatakan kedua pihak keluarga sepakat tidak ada autopsi dan kasus tidak dilanjutkan ke ranah hukum.
Dari TKP, Polisi menemukan barang bukti, 21 daun sirih, satu gelas bekas kopi, dua botol plastik berisi obat, satu pisau ukuran 10 cm dengang gagang bewarna hijau, satu gelas plastik berisi air liur, satu botol plastik berisi minyak tanah, satu kaus oblong warna putih dengan noda darah.
BACA JUGA: Bawa Paksa Perawat ke Hotel, Lalu Berbuat Asusila, Oknum Polisi Ini Dihukum Berat
Ipda Usaha Sitepu menjelaskan sebelum terjadinya aksi saling melukai itu, dari hasil keterangan sejumlah saksi, Selasa (7/9) pukul 19.30, Totonafo Ndraha, Fehusi Ndraha, Kipli (40), Ododogo (24), Yamonahan Ndraha (40) dan Carles (22) berkumpul di pondok yang dimaksud.
Saat itu, mereka berbincang tentang lokasi pemancingan. Tidak lama kemudian, Odo pergi tidur di lantai dua pondok. Fehusi Ndraha menyusul Odo. Sedangkan Totonafo Ndraha, Kipli, Yamonahan Ndraha dan Carles berada di lantai dasar.
Beberapa saat kemudian, lampu mati. Kemudian Fehusi Ndraha turun menanyakan sirih ke Totonafo Ndraha. Tanpa alasan pasti, tiba-tiba Totonafo Ndraha langsung menikam Fehusi Ndraha menggunakan pisau yang sudah disiapkan.
Mengetahui itu, Ododogo, Yamonahan Ndraha, Kipli dan Carles melarikan diri. Sebelumnya, Kipli sempat terkena sabetan pisau mereka dan harus dilarikan ke rumah sakit.
BACA JUGA: Mencurigakan, Mobil Innova Tak Bertuan Diperiksa Polisi, Isinya Mengejutkan
“Sesampai di sana, kondisi keduanya sudah tidak bernyawa dan terbujur kaku dengan sejumlah luka. Kondisi pondok juga berantakkan,” tukas Ipda Usaha Sitepu. (mai/zen/jambi-independent)
Redaktur & Reporter : Budi