Langkah IDI Pecat Dokter Terawan Terkesan Mengabaikan Suara Masyarakat

Kamis, 31 Maret 2022 – 22:54 WIB
Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah disuntik Vaksin Nusantara oleh dokter Terawan, di Jakarta, Kamis (31/3/2022). ANTARA/HO-MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah menyampaikan dukungan kepada dokter Terawan Agus Putranto.

Dokter Terawan sebelumnya dipecat sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

BACA JUGA: PB IDI: Pemecatan Terawan Peringatan bagi Dokter Indonesia

Alasan pemecatan terkait praktik cuci otak yang dilakukan dokter Terawan, dinilai menyalahi kode etik kedokteran.

Selain itu, karena melakukan promosi kepada masyarakat luas tentang Vaksin Nusantara, sebelum penelitian mengenai vaksin itu selesai.

BACA JUGA: IDI dan Dokter Terawan Aset Bangsa

"Saya ingin menyampaikan dukungan pada Terawan secara moril dengan tindakan."

"Apa yang dilakukan Terawan memproduksi Vaksin Nusantara adalah wujud tindakan patriotisme, nasionalisme dan wujud cinta karya anak bangsa sendiri," ujar Basarah dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (31/3)

BACA JUGA: Dokter Terawan yang Dipecat IDI Masih Bisa Praktik?

Basarah mengatakan hal itu setelah disuntik Vaksin Nusantara oleh dokter Terawan.

Menurutnya, langkah dokter Terawan memproduksi Vaksin Nusantara sesuai dengan sikap dan arahan Presiden Jokowi untuk mencintai dan menggunakan produk dalam negeri.

Menurut dia, keputusan IDI memecat dokter Terawan pantas dikritik.

Alasannya, IDI terkesan mengabaikan suara masyarakat yang telah merasakan manfaat bahkan terselamatkan dengan inovasi yang dilakukan Terawan untuk dunia kedokteran.

“Jangan lupa, rekam jejak Terawan di dunia kedokteran juga telah berskala nasional bahkan internasional."

"Terawan saat ini masih dipercaya sebagai Ketua Dewan Kehormatan Dokter Militer se-dunia," katanya.

Basarah mendukung gagasan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly, yang menyatakan perlunya dibuat suatu undang-undang yang menegaskan izin praktik dokter merupakan ranah pemerintah bukan lagi oleh IDI.

Dia menilai, kewenangan IDI yang begitu besar terhadap eksistensi para dokter di Indonesia memang harus dilakukan evaluasi.

"Organisasi itu seharusnya berhenti sebatas ormas yang justru harus melindungi karya para anggotanya bukan justru malah menghancurkan anggotanya yang berprestasi," katanya.

Basarah berharap ada jalan tengah dalam kasus pemecatan dokter Terawan.

Menurutnya, jika masalahnya adalah komunikasi, maka Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bisa menjadi mediator yang adil untuk meredam persoalan tersebut.

"Terkait inovasi yang dilakukan, IDI bisa menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan pihak terkait untuk melakukan penelitian bersama-sama sekaligus menjadi batu loncatan untuk menuju kemandirian dunia kesehatan Indonesia," kata Basarah.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler