jpnn.com, SEMARANG - Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas Anton Martin menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan National Logistic Ecosystem (NLE) di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
"Salah satu langkah yang telah kami lakukan menjadi pionir pada pilotting SSM Joint Inspection Pabean-Karantina sejak Maret 2020 lalu,” kata Anton.
BACA JUGA: Bea Cukai Ingatkan Masyarakat Jangan Panik Hadapi Modus Penipuan Seperti Ini
Anton mengatakan, Bea Cukai Tanjung Emas bersinergi dengan Balai Karantina Pertanian Semarang menjadikan Pelabuhan Tanjung Emas sebagai pintu masuk dan keluar komoditas holtikultura.
Sinergitas ini demi mendukung komoditi unggulan daerah di Jawa Tengah untuk diekspor.
BACA JUGA: Bea Cukai Banten Fasilitasi Followme Ekspor Parfum ke PNG
Bea Cukai Tanjung Emas juga aktif melaksanakan penguatan NLE melalui asistensi kepada DPC Organda Angkutan Khusus Pelabuhan Tanjung Emas.
Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mengasistensi program Platform Trucking Online dengan tujuan menekan biaya logistik dan meningkatkan performa logistik di Pelabuhan Tanjung Emas.
BACA JUGA: Bea Cukai Bantu Cari Solusi Kendala Pelaku Usaha Lewat Kegiatan Ini
“Semoga hadirnya NLE ini dapat mengurai kompleksitas ketersediaan track and trace guna kemudahan akses layanan logistik," harap Anton.
Terkait pelaksanaan NLE, berlangsung pertemuan yang dihadiri Staf Ahli Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Bidang Manajemen Konektivitas Sahat Manaor Panggabean dan Agus Sudarmadi selaku Kalakhar Tim NLE, Kamis (26/8) lalu.
Anton menyampaikan, pertemuan tersebut memastikan proses pembangunan dan mempersiapkan pelaksanaan sistem NLE pada 10 pelabuhan yang menjadi lokasi implementasi program ini, termasuk Tanjung Emas. (mar1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gempur Rokok Ilegal Berlanjut, Bea Cukai Gelar Operasi Pasar di 8 Daerah Ini
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Tim Redaksi, Sutresno Wahyudi