Lansia yang Banyak Duduk, Lebih Berisiko terkena Disabilitas

Senin, 28 April 2014 – 17:54 WIB

jpnn.com - SEMAKIN lanjut usia, keinginan untuk duduk-duduk bersantai seharian akan semakin besar. Kebiasaan itu bukan merupakan kebiasaan baik. Sebab menurut sebuah penelitian, tambahan satu jam untuk duduk ternyata melipatgandakan risiko disabilitas (gangguan/keterbatasan seseorang untuk bergerak, membawa, atau mengangkat sesuatu pada seorang lansia).

Pada pria atau wanita berusia di atas 60, tiap tambahan jam yang dihabiskan untuk duduk akan meningkatkan risiko disabilitas. Yang mengecewakan, olahraga tidak akan dapat melindungi seseorang dari bahaya tersembunyi yang ditimbulkan kebiasaan duduk berkepanjangan.

BACA JUGA: Perusahaan Pakaian Dalam Tawarkan Asuransi Penis

Dalam studi itu para ilmuwan mengamati data 2.286 sampel lansia berusia 60 atau lebih tua. Data itu berasal dari sebuah survei nasional Amerika, yakni US National Health and Nutrition Examination Survey. Para partisipan merupakan lansia yang memiliki tingkat kesehatan, aktivitas menengah, dan aktivitas berat yang sama.

Partisipan diminta mengenakan akselerometer terhitung mulai 2002 hingga 2005 untuk mengukur aktivitas mereka. Berapa banyak waktu yang digunakan untuk duduk-duduk, untuk melakukan aktivitas fisik sedang, dan berat.

BACA JUGA: 4 Hal ini Bikin Sikat Gigi jadi Sarang Kuman

Studi ini merupakan studi pertama yang menunjukkan bahwa kurang gerak merupakan salah satu faktor risiko yang dapat memicu disabilitas, terlepas dari kurangnya olahraga. Faktanya, kelembaman merupakan faktor risiko yang sama kuatnya dengan kurang olahraga.

"Ini adalah pertama kalinya kami menunjukkan bahwa kebiasaan diam saja berhubungan dengan meningkatnya risiko disabilitas, terlepas berapa banyak olahraga moderat yang dilakukan," kata peneliti, Professor Dorothy Dunlop, seperti dilansir laman Daily Mail, Minggu (27/4).

BACA JUGA: Merokok Bukan Teman Ideal Minum Kopi

"Dan diam saja bukan merupakan sinonim dari aktivitas fisik yang kurang," tambahnya lagi.

Risiko disabilitas akan meningkat seiring pertambahan usia. Risiko itu 6 persen pada anak-anak, 16 persen pada orang dewasa usia kerja, dan 45 persen pada pensiunan.

Bahkan, ada bukti yang menunjukkan bahwa terlalu banyak duduk bisa jadi merupakan faktor risiko baru penyebab kematian dini dan berbagai penyakit.

"Ini berarti orang dewasa yang lebih tua harus mengurangi waktu yang dihabiskan untuk duduk-duduk, baik di depan televisi atau di depan komputer, terlepas dari keikutsertaan mereka pada aktivitas sedang atau berat," pungkasnya.

Meski demikian, karena penelitian yang dilakukannya hanya menguji satu data pada rentang waktu tertentu, tak dapat langsung disimpulkan bahwa kebiasaan duduk-duduk menyebabkan disabilitas. Hanya saja, kebiasaan itu merupakan pemicu yang potensial.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cara Baru Tangani Ejakulasi Dini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler