jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian melantik Ribka Haluk sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Tengah dan Apolo Safanpo sebagai Sekda Provinsi Papua Selatan.
Pelantikan dihadiri para pejabat eselon I di lingkup Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Jumat (10/11).
BACA JUGA: Sikapi Kenaikan Harga Beras dan Cabai, Mendagri Tito Minta Pemda Lakukan Ini
Menurut Mendagri Tito, upacara pelantikan kedua Sekda ini terlihat sederhana, tetapi memiliki dampak yang besar di Papua, khususnya Papua Tengah dan Papua Selatan.
"Karena kita tahu bahwa dengan adanya DOB empat daerah otonomi baru di Papua, keinginan Bapak Presiden empat-empatnya dijabat oleh orang asli Papua,” kata Mendagri Tito Karnavian.
BACA JUGA: Mendagri Tito Karnavian Dorong Polri Aktif Awasi Kampanye Hitam Jelang Pemilu 2024
Sebelumnya, Ribka maupun Apolo menjabat sebagai Staf Ahli Mendagri dan ditugaskan menjadi Penjabat Gubernur Provinsi Papua Tengah dan Papua Selatan.
Ribka maupun Apolo juga telah diusulkan untuk diperpanjang masa jabatannya sebagai pj gubernur.
BACA JUGA: Mendagri Tito Karnavian Minta Pj Kepala Daerah Pastikan Inflasi di Daerah Terkendali
Lebih lanjut Mendagri menyampaikan proses seleksi Sekda Papua Tengah dan Papua Selatan tersebut sudah diputuskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui proses Tim Penilai Akhir (TPA).
Mendagri juga menyampaikan Ribka Haluk dan Apolo Safanpo memiliki banyak pengalaman dan prestasi.
“Kinerjanya baik, dan yang kedua landasan jabatan eselon I struktural juga tetap tidak berubah, ada, mau di Staf Ahli Menteri, mau Dirjen, mau jadi Deputi di kementerian lain atau di tingkat provinsi. Satu-satunya jabatan eselon satu struktural (di provinsi) adalah Sekda, itu adalah pegawai ASN, civil servant yang tertinggi, birokrat tertinggi di provinsi itu adalah Sekda,” terang Mendagri Tito.
Mendagri berharap amanah baru yang diemban tersebut lebih memantapkan keduanya untuk melaksanakan tugas dan membuat perubahan di daerah masing-masing. Terutama mempercepat pembangunan dan menyejahterakan rakyat Papua.
“Bapak dan Ibu sebagai penjabat gubernur yang memiliki sumber daya yang paling besar, memiliki kewenangan yang sangat besar, tolong manfaatkan betul untuk mengubah kesejahteraan rakyat Papua menjadi lebih baik, ubah betul. Ini adalah ladang ibadah untuk berbuat baik, pahala, bekal kita di akhirat,” pesan Mendagri Tito.
Dia mewanti-wanti agar amanah yang diberikan tidak disalahgunakan untuk kepentingan atau memperkaya pihak sendiri.
Pasalnya, rakyat Papua sangat mengharapkan kebijakan-kebijakan yang betul-betul memihak kepada mereka.
“Setiap waktu kita juga akan selesai dipanggil oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, mumpung diberikan kepercayaan dan kewenangan yang besar gunakan itu untuk berbuat baik untuk bekal kita selamat, bukan hanya hanya di dunia, tetapi juga di akhirat, tapi amanah yang kita disalahgunakan juga akan dipertanyakan nantinya,” ungkap Mendagri. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi