SLEMAN - Lokasi pengungsian Stadion Maguwoharjo masih benar-benar kroditSelain persiapan untuk pengungsian memang masih dilakukan, ratusan pengungsi masih kebingungan mencari keluarganya yang semalam sempat tercerai berai
BACA JUGA: Warga 17 Km dari Merapi Kaget Kena Awan Panas
Hingga saat ini, relawan dengan bantuan pengeras suara masih terus melayani warga kebingungan mencari sanak keluarganya."Ya, situasinya masih kacau balau
BACA JUGA: Bandara Adisutjipto Masih Ditutup
Seperti diketahui, pengungsi di Maguwoharjo merupakan relokasi dari pengungsian Kecamatan Pakem, Turi dan Ngemplak serta CangkringanBACA JUGA: Gubernur Sumbar ke Jerman Tanpa Izin
Tinggal tiga kecamatan yang kini sedang kami bagi," Agus menambahkan.Suasana haru untuk mencari keluarga tidak hanya terjadi di Stadion MaguwoharjoDi rumah Sakit Sardjito juga didapatkan suasana serupaDisaster Victim Identification (DVI) juga membuka posko pengaduan orang hilang di rumah Sakit Sardjito"Ketika dibuka, posko ini langsung diserbu warga," kata anggota DVI Sjahrizal kepada wartawan di Yogyakarta, Jumat (5/11).
Menurut Sjahrizal, kepada setiap warga yang kehilangan anggota keluarganya bisa melaporkan di posko DVI di RS SardjitoMenurut Sjahrizal, letusan Merapi hingga Jumat dinihari tadi lebih besar dibandingkan pada letusan 26 Oktober silam"Di lokasi bencana saat ini masih dibalut debu vulkanik, sehingga evakuasi masih belum maksimal," ujarnya.
Sedangkan korban tewas yang kini masih di RS Sarjito masih belum diidentifikasiMeski begitu, tim Dokter VI Kompol Agung Wijanarko memastikan bahwa tim akan segera bekerja untuk mengidentifikasi korban yang tewas"Banyak jenazah yang sudah rusak dan susah diidentifikasi, karena rusak akibat awan panasKarena itu, kami sedang mengidentifikasi dari lokasi pengambilan jenazah, misalnya dari satu dusuncara ini akan membantu proses identifikasi," ujarnya(di/aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jogja Berselimut Debu, Sekolah Diliburkan
Redaktur : Tim Redaksi