Warga 17 Km dari Merapi Kaget Kena Awan Panas

Jumat, 05 November 2010 – 09:46 WIB
JOGJAKARTA — Saat Merapi meletus dini hari, Jumat (5/11), kepanikan terjadi di Dusun Brebah, Argomulyo, Sleman, JogjakartaWarga dusun tidak menyangka, bila kawasan yang terletak 17 Km dari puncak Merapi dan sebelumnya masuk zona aman, secara tiba-tiba diterjang awan panas.

Teriakan anak-anak, ibu-ibu, warga dan ribuan pengungsi sontak membelah malam

BACA JUGA: Bandara Adisutjipto Masih Ditutup

Listrik yang tiba-tiba mati, semakin membuat suasana semakin mencekam
Kendaraan truk, mobil dan sepeda motor memadati jalan yang semakin dipenuhi debu vulkanik.

Salah seorang relawan yang ikut membantu evakuasi warga, Herman, mengatakan suasana saat Merapi kembali meletus dini hari tadi, dirasakan lebih dahsyat dari ledakan pertama

BACA JUGA: Gubernur Sumbar ke Jerman Tanpa Izin

Dampaknya pun terlihat, saat akhirnya Polisi, TNI dibantu relawan mulai menemukan puluhan warga mengalami luka bakar parah bahkan tewas.

"Hingga pagi ini, korban tewas sudah lebih dari 40 orang dan korban luka-luka di RS Klaten ada 21 orang
Kita sulit melakukan evakuasi, karena dusun Brebah sudah hancur

BACA JUGA: Jogja Berselimut Debu, Sekolah Diliburkan

Masih banyak lahar dan debu panas disanaTerakhir tadi pagi, di sana masih banyak titik api yang membakar rumah warga," kata Herman.

Herman juga mengatakan, kemungkinan jumlah korban tewas akan bertambahMengingat saat Merapi meletus dahsyat Jumat dini hari, masyarakat sebelumnya tidak menduga bila awan panas akan menerpa mereka.

"Kemungkinan masih ada warga yang terjebak di kali Gendol yang hingga saat ini masih diselimuti lahar panasSuasana benar-benar mencekam disiniMemasuki dusun Brebah, awan dan debu vulkanik berbau belerang masih terasa," kata Herman.

Astuti (37), salah seorang korban dari dusun Brogah mengatakan, bahwa warga dusun demikian panik saat mendengar gemuruh dari puncak MerapiSaat ada instruksi evakuasi ke lokasi yang aman, Astuti mengatakan bahwa jalanan sudah terasa panasKarena ini pula, beberapa anggota keluarga Astuti saat ini dirawat di rumah sakit karena mengalami luka bakar dibagian kaki dan tubuh.

‘’Jalan sudah demikian panas saat diinjakSemuanya panik menyelamatkan diriHujannya bukan hanya debu tapi pasir dan panas kalau menyentuh tubuh,’’ kata Astuti.

Sementara itu, akibat ledakan Merapi Jumat dini hari tadi, beberapa Universitas langsung mengambil keputusan untuk meliburkan mahasiswanyaUniversitas yang semula berada pada jalur aman, diliburkan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

‘’Kampus mengumumkan perkuliahan diliburkan sampai minggu depanSuasana perkuliahan tidak mungkin kondusif dengan kondisi Merapi saat ini,’’ kata Fathir, mahasiswa UGM saat dihubungi JPNN.

Selain UGM, beberapa Universitas juga mengambil kebijakan yang samaDiantaranya UII, UIN Sunan Kalijaga, UNY, UKDW, UPN dan beberapa kampus di sekitar Jogjakarta.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Abrasi Pantai Meluas, 86 Bangunan Hanyut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler