Lewat situs resmi departemen kesehatan Australia hingga 25 Maret, pukul 6 pagi, ada tambahan 429 orang yang tertular virus corona dalam 24 jam terakhir.

Total kasus COVID-19 di Australia menjadi 2.252, delapan diantaranya meninggal dunia.

BACA JUGA: Ada Informasi Baru soal Virus Corona, PM Malaysia Perpanjang Lockdown

Dalam laporan tersebut disebutkan saat ini Australia sudah melakukan lebih dari 162 ribu tes virus corona.

Berdasarkan tabulasi nasional tersebut, negara bagian New South Wales menjadi negara bagian dengan jumlah kasus terbanyak dengan 1.029 kasus, sementara negara bagian Northern Territory memiliki jumlah pasien paling sedikit di Australia dengan total kasus 5 orang.

BACA JUGA: Fakta Wabah Virus Corona di Iran, Tingkat Kematiannya Mengerikan

Lokasi Jumlah kasus* Australian Capital Territory 39 New South Wales 1,029 Northern Territory 5 Queensland 397 South Australia 170 Tasmania 26 Victoria 411 Western Australia 175 Total** 2,252

* Kasus dilaporkan berdasarkan yurisdiksi tempat tinggal mereka di Australia daripada di tempat mereka terdeteksi. Sebagai contoh, sebuah kasus yang dilaporkan sebelumnya di NT namun penduduk NSW dihitung dalam angka nasional sebagai kasus NSW.

** Termasuk kasus repatriasi Diamond Princess: Qld (3), SA (1), Vic (4), WA (2, termasuk 1 kematian)

BACA JUGA: Benarkah Ibuprofen Bisa Perburuk Kondisi Pasien COVID-19?

Sementara grafik di bawah ini menunjukkan kebanyakan dari penularan virus corona berasal dari luar negeri, diikuti oleh mereka yang pernah kontak dengan mereka yang baru pulang dari luar negeri atau bertemu pengidap COVID-19.

Sisanya, belum diketahui asal penularannya dan masih dalam penyelidikan.

  Membentuk komisi khusus untuk corona

Hari Rabu ini (25/03), Pemerintah Australia mengumumkan pembentukan Komisi Koordinasi COVID-19 untuk menangani wabah yang sudah menjangkiti lebih dari dua ribu warganya.

Pembentukan komisi tersebut disampaikan Perdana Menteri Scott Morrison di Canberra.

Menurut PM Morrison, komisi ini akan memastikan Pemerintah menerima saran paling komprehensif untuk memenuhi tantangan ke depan untuk meredam dampak ekonomi dari virus corona, termasuk upaya pemulihan.

Ini termasuk bagaimana bekerja secara kooperatif di jaringan swasta-ke-swasta dan publik-ke-swasta untuk membuka sumber daya, memecahkan kebuntuan dan memperbaiki masalah, sehingga keluarga, bisnis, dan masyarakat Australia bisa tertopang melalui bulan-bulan penuh tantangan di masa depan.

Neville Power telah ditunjuk sebagai Ketua Komisi Koordinasi COVID-19 dan diharapkan membawa keahlian bisnis tingkat tinggi yang dimilikinya dan komitmen yang kuat untuk isu sosial. Photo: Neville Power dipercaya mengepalai Komisi Koordinasi COVID-19 Australia terhitung hari ini, 25 Maret 2020. (ABC News)

 

Dewan Komisaris Eksekutif akan memberi tahu Perdana Menteri tentang semua aspek non-kesehatan dari respon pandemi. Selain itu, Dewan juga akan bekerja bersama-sama dengan Chief Medical Officer (CMO) Dr Brendan Murphy, yang terus memimpin respons kesehatan dalam situasi ini. Polisi NSW Mulai Berlakukan Denda

Di New South Wales, dengan ibukota Sydney, jumlah pasien terinfeksi COVID-19 telah menembus angka 1.000.

212 kasus baru diantaranya terkait dengan kapal pesiar Ruby Princess yang diizinkan berlabuh di Sydney, pekan lalu.

Seorang perempuan berusia 70 tahun menjadi pasien COVID-19 ketujuh yang meninggal di New South Wales Video: VIDEO: Pemerintah NSW mengkonfirmasi seorang anak berusia 10 tahun tertular virus corona (ABC News)

 

NSW juga mencatat dua kasus pertama coronavirus pada anak-anak di bawah 10 tahun, setelah seorang anak laki-laki berusia dua bulan dan anak perempuan berumur tujuh tahun dinyatakan positif kemarin.

Kepolisian New South Wales menegaskan denda mulai diberlakukan bagi mereka yang melanggar aturan 'social distancing'.

Denda sebesar AU$ 1.000, sekitar Rp 9,7 juta, bagi individu yang melanggar.

Sementara bagi perusahaan dan pemilik bisnis, dendanya mencapai AU$ 5.000, atau lebih dari 48 juta.

PM Morrison telah mengumumkan daftar bisnis dan kegiatan yang harus dihentikan mulai tengah malam ini.

Termasuk yang harus ditutup adalah taman hiburan, pusat bermain, klub kesehatan, kolam renang, galeri dan museum, rumah lelang, kegiatan inspeksi dan lelang real estate, dan terapi kecantikan.

Warga Australia masih diperbolehkan keluar jika harus bekerja karena jenis pekerjaannya tak bisa dilakukan di rumah, atau untuk membeli makanan. Photo: Himbauan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Australia untuk dipatuhi oleh warganya demi menekan laju penyebaran COVID-19. (ABC Indonesia)

  Kantor Pemerintah Malah tak patuhi aturan Photo: Di saat parlemen menerapkan aturan 'social distancing' saat sedang melakukan pertemuan, sejumlah kantor pemerintah Australia tidak bisa melakukannya. (ABC News: Matt Roberts)

 

Ribuan pegawai negeri di ibukota Australia, khususnya yang bekerja di sektor yang dianggap tidak esensial, malah tidak bisa bekerja di luar kantor mereka.

Padahal Pemerintah Australia meminta warga yang bisa bekerja dari rumah untuk tidak datang ke kantor.

Sebaliknya mereka malah terpaksa tetap datang ke kantor yang penuh dengan orang, bahkan harus duduk bersebelahan tanpa menjaga jarak.

Hal ini telah membuat banyak beberapa pegawai negeri merasa pemerintah Australia tidak memegang ucapannya sendiri.

"Kami tidak menerapkan anjuran menjaga jarak 1,5 meter, kita duduk bersebelahan, dan tak diberikan pilihan untuk bekerja dari rumah," ujar pekerja 'call centre' dari lembaga 'Services Australia' kepada ABC News.

"Kami bekerja dengan kira-kira 150 orang dan sangat-sangat khawatir akan adanya wabah dan meningkatkan resiko tertular," katanya lagi yang tak mau disebutkan identitasnya.

Serikat pegawai negeri di Australia, CPSU mengatakan ada empat departemen di departemen Australia, yakni Social Services, Pendidikan, Infrastruktur, dan Kesehatan, tidak memberikan tanggapan akan adanya kekhawatiran tersebut.

"Kami meminta pemerintahan Morrison untuk menyakinkan seluruh sektor publik yang bisa, untuk diperbolehkan dan didukung bekerja dari rumah," ujar Melissa Donnelly dari CPSU. Tahanan di Kawasan Australia Utara mungkin dibebaskan Photo: Lembaga Permasyarakatan di Holtze, Kawasan Australia Utara, yang kini menjadi 'rumah' ribuan narapidana. (Supplied)

 

Puluhan narapidana, yang dianggap memiliki resiko kecil bagi keselamatan warga, bisa dibebaskan dari penjara di Kawasan Australia Utara, atau NT.

Langkah ini diambil untuk mengurangi resiko tertular virus corona di dalam penjara, seperti yang dijelaskan 'Corrections Commissioner' di NT.

Saat ini ada lebih dari 1.700 tahanan yang ditahan di lembaga pemasyarakatan, yang berada di kota Darwin dan Alice Springs, diantaranya adalah warga Aborigin.

Departemen Kesehatan Australia telah memasukan mereka yang berada dalam tahanan dan warga Aborigin ke dalam kelompok yang dianggap paling berisiko tertular

"Kita sedang menghadapi virus yang menyebar dengan cepat di seluruh dunia," kata 'Corrections Commissioner' Scott McNairn.

"Jadi saya harus memastikan melindungi para tahanan, karyawan, dan setiap pengunjung yang datang ke penjara."

Kemungkinan pembebasan sejumlah tahanan ini dicetuskan beberapa saat setelah pembatasan kunjungan ke penjara.

Mulai hari ini (25/03), kunjungan oleh keluarga dan teman telah dilarang, termasuk kunjungan dari sejumlah organisasi LSM dan relawan.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepala Daerah Diminta Mengalihkan Anggaran Perjalanan Dinas ke Penanganan Corona

Berita Terkait