jpnn.com, JAKARTA - Sebagian warga Jakarta terdampak Covid-19 kini meributkan pembagian paket sembako yang diberikan pemprov setempat.
Pembagian sembako alias kebutuhan pokok kompensasi dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ditunggu-tunggu itu dilbagi sejak Sabtu 18 April 2020 oleh Pemerintah Provinsi DKI.
BACA JUGA: Keluarga Besar Panjaitan Menyerahkan 3 Ribu Bantuan Sembako
Namun, yang terjadi warga malah saling berdebat terkait pembagian paket sembako tersebut.
Terjadi saling caci antara warga dengan pengurus kampung dan petugas pembagi sembako. Persoalannya, jumlah paket sembako yang diterima per RT melalui RW, tidak sesuai dengan jumlah penduduk yang membutuhkan.
BACA JUGA: Tukang Becak Terkejut Ada Seorang Wanita Datang Membawa Sembako
Setiap RT mendapat 60 paket. Sedang warga terdampak Corona yang membutuhkan per RT lebih dari 250 orang.
"Ketimpangan antara jumlah sembako yang diterima oleh RT melalui RW dengan jumlah penduduk yang membutuhkan, jadi pemicu keributan," kata Andreas warga Warakas, Tanjung Priok Jakarta Utara.
BACA JUGA: Ganjar Tantang Para Seniman di YouTube, Tunggu ya!
Dia menyebut, tidak ada pembagian sembako warga ribut sedangkan saat ada pembagian sembako warga malah tambah ribut. Kecemburuan sosial terkait dengan bantuan sosial juga terjadi hampir di seluruh wilayah Jakarta.
Salah seorang pengurus RT di wilayah Jakarta Barat, Ninik, mengatakan perbedaan antara jumlah sembako yang diterima dengan jumlah warga yang membutuhkan juga terjadi di RTnya.
"Warga yang kami data sekitar 250 orang, tapi yang dapat 59 orang," katanya.
Warga yang tidak dapat langsung protes dan marah. Beruntung, ada bantuan paket sembako lain pemberian dari Gereja Katolik Maria Karmel Jakarta Barat yang membagikan sebanyak 168 paket sembako.
Paket sembako dari gereja ini berisi 5kg beras, minyak goreng 1 liter, mie instan 10 bungkus dan masker 1 pieces.
Supaya merata, akhirnya diambil jalan tengah. Warga yang sudah menerima sembako dari DKI kemarin, tidak menerima sembako bantuan dari gereja. Sembako dari Gereja Katolik Maria Karmel dibagikan pada Minggu 19 April 2020.
Namun, jalan tengah yang diambil itu ternyata belum meredakan masalah. Warga masih ada yang menganggap pemberi bantuan adalah lembaga yang berbeda.
Makanya, meski ada warga yang sudah mendapat bantuan sembako dari pemerintah, tetap masih menuntut jatah pembagian sembako dari gereja.
"Jalan tengah ini akhirnya menjadi kesepakatan. Ngurusi warga kalau tidak sabar kepala bisa pecah" kata Ninik.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menjanjikan 1,3 juta paket sembako untuk warga DKI terdampak corona. Per paket berisi 5kg beras, dua kaleng sarden, 1 kaleng biskuit, dua sabun mandi dan 2 masker. (ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia