jpnn.com, JAKARTA - Dua warga Ponorogo, Jawa Timur, rela berjalan kaki ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menunjukkan dukungan terhadap pemberantasan rasuah di tanah air.
Mereka adalah Wakidi dan Pujiana. Keduanya memulai perjalanan dari Ponorogo pada 9 Desember 2017.
BACA JUGA: Usut Korupsi, Polisi Sita Dokumen dari Balai Kota Makassar
Mengenakan baju khas Ponorogo, Wakidi dan Pujiana tiba di gedung KPK hari ini.
"Kami mengajak kepada masyarakat untuk peduli dan benci terhadap korupsi. Sebab, dengan membenci korupsi, kita akan berlatih untuk jujur, disiplin, dan punya malu," kata Pujiana.
BACA JUGA: Tetap Jumatan, Zumi Zola Minta Bawahan Tidak Salahi Aturan
Dia juga meminta pemerintah fokus terhadap pemberantasan korupsi.
"Saya yakin kalau pemerintah mau besar-besaranmelakukan kampanye antikorupsi akan tertanam pada generasi anak-anak kita," sebut Pujiana.
BACA JUGA: KPK Jangan Ragu Menerapkan TPPU Terhadap Terpidana Koruptor
Wakidi dan Pujiana juga menyerahkan dokumen terkait empat kasus korupsi di Ponorogo.
Empat kasus itu di bidang pendidikan, pertanian, hubungan masyarakat, dan pembangunan rumah sakit.
Mereka juga menyoroti mantan Wakil Bupati Ponorogo Yuni Widyaningsih yang masih bebas meski sudah berstatus terpidana korupsi.
"Sudah divonis empat tahun. Sampai sekarang sudah sekitar satu tahun belum juga dieksekusi," kata warga Desa Wotan, Kecamatan Pulung itu.
Sementara itu, juru bicara KPK Febri Diansyah mengapresiasi perjuangan Wakidi dan Pujiana.
"Mereka jalan kaki sekitar 27 hari. Ada dua orang. Didampingi warga Ponorogo yang ada di Jakarta. Kami hargai iktikad mereka jalan ke sini. Makanya kami terima," kata Febri. (dna/ce1/jpc/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan KSAU Tegaskan Spesifikasi Heli AW 101 Rahasia Militer
Redaktur : Tim Redaksi