SIANTAR -- Seluruh anggota DPRD Pematangsiantar akan memperoleh laptop baru, yang menghabiskan dana sebesar Rp504 jutaDana tersebut telah dianggarkan di APBD 2010, dan diperuntukkan untuk pengadaan 42 unit laptop, yakni 30 unit untuk anggota DPRD, dan 12 unit lagi untuk sekretariat.
Ketua Panitia Tender, Budi Saragih, kepada METRO SIANTAR (grup JPNN) menerangkan, pendaftaran tender sudah dibuka, dan Selasa (26/10) merupakan batas waktu memasukkan penawaran
BACA JUGA: Promosi Budaya Melayu ke Dubes Negara Sahabat
Namun, katanya, dana tersebut belum termasuk honor panitiaBACA JUGA: Kabut Asap Makin Pekat
Namun, Budi enggan menjelaskan spesifikasi tersebut."Kepada rekanan, kita sudah berikan spesifikasi laptop tersebut
BACA JUGA: Kini Lima Kali Lebih Berbahaya
Ketua DPRD Pematangsiantar, Marulitua Hutapea kemarin mengatakan laptop tersebut merupakan inventarisasi DPRDNamun dia belum bersedia berkomentar jauh mengenai laptop tersebut."Anggota DPRD mungkin sudah punya laptop masing-masingTapi DPRD menganggap itu perlu dianggarkan, ya kita usulkan," ujarnyaSementara Rudi Wu, salah seorang anggota DPRD mengatakan, laptop tersebut merupakan sarana perlengkapan untuk menunjang kinerja anggota DPRDHal ini, sambungnya, dianggap perlu karena DPRD akan lebih mudah mengakses peraturan dan undang-undang (UU) yang saat ini banyak mengalami perubahan.
Namun Rudi Wu mengaku, sepengetahuannya ada beberapa anggota DPRD Pematangsiantar yang masih gagap teknologi (gaptek)"Tapi kan bakal ada bimbingan dan pelajaranDengan laptop, diharapkan anggota DPRD semakin paham akan pentingnya teknologi," ujar Rudi WuDitanya apakah anggaran laptop tersebut lebih penting daripada untuk rakyat, Rudi Wu mengatakan pengadaan laptop tersebut efeknya untuk kepentingan rakyat.
Terpisah, Ketua Forum Transparansi untuk Anggaran (Futra) Siantar–Simalungun, Oktavianus Rumahorbo menilai anggaran untuk pengadaan laptop anggota DPRD adalah pemborosanMenurutnya, kemampuan anggota DPRD untuk mengoperasikan laptop masih diragukan, sehingga dinilai akan sia-siaOktavianus juga menilai, jumlah dana pengadaan laptop sangat besar.
"Masa harga laptop sampai Rp12 juta per unit? Padahal, harga Rp4 juta-5 juta sebenarnya sudah sangat baikLebih baik pengadaan laptop tersebut dibatalkan saja lah," tukas Oktavianus(ara)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tersangka Mobil Mewah Bodong di Batam Menghilang
Redaktur : Tim Redaksi