jpnn.com, HONG KONG - Unjuk rasa yang terjadi di Hong Kong mendapat sorotan dunia. Bukan hanya tuntutan menolak RUU Ekstradisi, melainkan juga kecerdasan demonstran dalam menghadapi polisi dan teknologi tinggi milik Tiongkok.
Penggunaan masker dan payung oleh pengunjuk rasa ternyata memiliki fungsi khusus. Kedua alat tersebut digunakan sebagai cara konvensional untuk menghindadri sistem pengenalan wajah yang dimiliki Tiongkok.
BACA JUGA: Garap Proyek Kereta Api, 17 Buruh Tiongkok Tertimbun Longsor
Kemampuan pengenalan wajah untuk menangkal unjuk rasa pertama kali dikenalkan Tiongkok saat melakukan penahanan terhadap lebih dari satu juta warga Uighur di Provinsi Xinjiang. Dengan teknologi pengenalan wajah, Tiongkok memiliki kontrol terhadap populasi Uighur.
Tidak hanya cara konvensional. Pengunjuk rasa juga pernah melawan tekonologi tinggi Tiongkok itu dengan menggunakan laser. Seperti saat awal-awal unjuk rasa berlangsung, sebuah video menunjukkan lusinan laser pointer ditujukan pada polisi.
BACA JUGA: Membela Diri, Tiongkok Rilis Buku Putih Kamp Uighur
BACA JUGA: Polisi Hong Kong Mulai Lelah Fisik dan Emosional
Tujuannya bukan hanya untuk membuat bingung polisi, namun laser tersebut juga digunakan untuk menghindari sistem pengawasan massa Tiongkok, khususnya sistem pengenalan wajah.
BACA JUGA: Polisi Hong Kong Mulai Lelah Fisik dan Emosional
Polisi yang merasa kesulitan menangkal demonstran bahkan secara khusus telah memperingatkan pengunjuk rasa agar tidak menggunakan laser. Alasannya, karena dapat membutakan petugas.
Setelah permintaan maaf pengunjuk rasa pada hari Rabu (14/8), tensi ketegangan mulai menurun. Warganet yang memperhatikan unjuk rasa Hong Kong memberikan komentar di media sosial. Salah satunya dengan akun @alessabocchi.
“Pengunjuk rasa Hong Kong berada di level lain. Mereka menggunakan laser untuk menghindari kamera pengenal wajah. Perang cyber melawan arificial intelligence (AI) Tiongkok,” ujarnya seperti diberitakan Al Jazeera, Jumat (16/8). (rmol/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hong Kong Memanas, CEO Cathay Pacific Mengundurkan Diri
Redaktur & Reporter : Adil