jpnn.com - BATAMKOTA - Suasana latihan tari untuk mengisi Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXV di lapangan Dataran Engku Putri, Batamcenter, Kamis (22/5) malam berubah jadi riuh. Pasalnya puluhan dari ratusan siswa yang ikut latihan tari tersebut mendadak kesurupan massal.
Puluhan siswa gabungan SMP dan SMA itu, latih menari pencak silat. Awalnya berjalan normal, namun selang setengah jam kemudian, Aldi satu pelajar dari SMAN 4 Batam, lansung terjatuh. Dia kemudian terbangun dan mengamuk sambil bertariak. "Kalian mengganggu kami! Tidak boleh ribut di sini,".
BACA JUGA: Ugal-ugalan, Pelajar Seruduk Avanza
Kelakukan aneh Aldi ini sontak membuat pelajar lainnya panik. Instruktrur latihan tari dan pelajar mencoba menenangkan Aldi. Aldi sempat sadar, namun bebetapa menit kemudian, belasan pelajar lainnya, satu per satu terjatuh dan mengalami kesurupan seperti Aldi.
Dalam kesurupan massal itu, pelajar yang kesurupan hampir sama melontarkan kata-kata yang sama, selain meminta jangan diganggu, dalam kesurupan itu siswa juga menuturkan kalau bangunan Astaka yang dibangun sebagai tempat berlangsungnya MTQ adalah tempat tinggal mereka (para makluk halus).
BACA JUGA: Wagino Menyesal Bunuh Kekasih Gelap
"Dari awal latihan perasaan saya sudah nggak enak, tapi saya tahan. Sampai akhirnya saya tumbang juga. Saya melihat ada makhluk hitam bertaring mendekati saya," tutur Aldi yang ditanyai setelah siuman.
Aldi menjelaskan, bahwa musik kompang yang dimainkan saat latihan juga seakan mengundang dan mengganggu ketenangan penunggu di lokasi tersebut.
BACA JUGA: Desak Maksimalkan Potensi Suramadu
"Awalnya nggak apa-apa. Tapi pas kompang dimainkan, suasana langsung jadi beda. Teman-teman lain yang kena juga bilang gitu," tutur Pras, siswa lainnya.
Pras mengaku saat kesurupan dia melihat makluk halus yang menyeramkan. Mahkluk tersebut mengancam akan merasuki anak-anak lainnya.
Untuk mengamankan situasi, kelompok siswa yang latihan tersebut dievakuasi keluar lapangan. Di pintu gerbang Engku Putri baru situasi bisa dikendalikan.
Intan, pelajar SMAN 5 Batam yang juga ikut latihan itu diinformasikan sempat diikuti mahkluk penunggu lokasi dataran Engku Puteri sampai di Simpang Panbil.
Kesurupan massal yang terjadi pada pelajar SMP dan SMA se-Kota Batam saat mengikuti latihan tari itu, membuat orang tua pelajar resah. Beberapa orang tua malah tak mengizinkan anaknya ikut latihan pada malam hari.
Mereka cemas jika terjadi hal-hal yang lebih parah pada anak-anaknya. "Meskipun Presiden yang datang ke sini, tapi kalau anak-anak kami kenapa-kenapa, siapa yang mau tanggung jawab?" kata salah satu orang tua, saat menjemput anaknya di Engku Putri.
Mereka juga marah kepada panitia yang tidak tepat menyusun jadwal latihan tari tersebut. "Jelas-jelas seharusnya Kamis malam ini diajarkan yasinan di rumah, beribadah, bukan keluyuran seperti ini. Apa tak ada hari lain? Kalau ada lagi latihan Kamis malam, kami tidak mengizinkan anak kami pergi. Terserah mau Presiden atau siapa yang datang," protes orang tua siswa. (eja)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pihak Asing Dukung Penutupan Dolly
Redaktur : Tim Redaksi