jpnn.com, BATAM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meresmikan Batam Logistics Ecosystem (BLE) di gedung Balairungsari, BP Batam, Kepulauan Riau, Kamis (18/3).
Sri Mulyani mengapresiasi semangat kebersamaan untuk menata logistik dan penguatan iklim investasi di Indonesia.
BACA JUGA: Bea Cukai Batam Meyakini BLE Majukan Bisnis Kemaritiman
Mantan petinggi Bank Dunia itu lantas teringat arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Seperti arahan Pak Presiden, bahwa untuk menjadi kuat kita harus menanggalkan ego sektoral dan kemudian meningkatkan kolaborasi dan sinergi,” kata Sri Mulyani.
BACA JUGA: Tantangan Sri Mulyani untuk Dirjen Baru Bea Cukai Askolani
Kepri khususnya Batam menjadi salah satu kota di Indonesia yang mengalami penurunan pertumbuhan investasi dan ekspor.
Sejak 2015 pertumbuhan ekonomi Kepri berada di bawah nasional.
BACA JUGA: Laksanakan Arahan Presiden Jokowi, Bea Cukai Gencarkan Perang Melawan Narkotika
Oleh karena itu butuh kolaborasi program penataan logistik yang tertuang menjadi BLE hingga penertiban Selat Malaka.
BLE merupakan bagian dari National Logistic Ecosystem yang mengintegrasikan komunitas logistik di sektor penerimaan dengan persediaan.
Hal ini merupakan salah satu perwujudan upaya peningkatan kolaborasi dan sinergi antarkementerian dan lembaga yang tidak hanya berfokus pada integrasi sistem antarpemerintahan, tetapi juga antarpemerintahan dan bisnis, serta antarbisnis.
“Terima atas semangat seluruh kementerian dan lembaga yang terlibat dalam national logistic ecosystem khususnya Batam Logistic Ecosystem,” tambah sosok yang karib disapa Ani, itu.
Sri Mulyani mengatakan semua dapat dapat melihat bahwa pengimplementasian BLE ini dapat memberikan perubahan dan berperan besar dalam mempercepat proses logistik di Kota Batam.
“Oleh karena itu untuk mewujudkan hal tersebut perlu partisipasi aktif seluruh entitas terkait logistik,” kata mantan petinggi Bank Dunia ini.
Salah satu perubahan yang ditawarkan melalui BLE adalah berkurangnya waktu yang dibutuhkan oleh pengguna jasa dalam layanan Ship to Ship/Floating Storage Unit.
Jika sebelumnya pengguna jasa memerlukan tiga kali proses transaksi untuk mendapatkan persetujuan izin, maka dengan penerapan BLE hanya dibutuhkan satu kali proses transaksi.
Hal ini memangkas waktu layanan yang sebelumnya dapat memakan waktu hingga tiga hari menjadi hanya kurang dari satu hari.
“Diharapkan semua bersama sama memastikan implementasi dari program-program ini berjalan dengan baik sehingga dapat menyediakan iklim usaha yang lebih baik guna mendorong pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau,” pungkas Sri Mulyani.
Peluncuran BLE Batam itu juga disaksikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Perdagangan M. Luthfi, Gubernur Kepulauan Riau, Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Direktur Jenderal Bea Cukai, Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan, Kepala BP Batam, Direktur Jenderal Perhubungan Laut dan Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy