Laut Natuna Dipastikan Bersih dari Kapal Tiongkok

Minggu, 12 Januari 2020 – 22:11 WIB
ILUSTRASI. Kapal perang RI usir puluhan kapal ikan asing di perairan Natuna Foto: Dispenal

jpnn.com - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksdya TNI Yudo Margono, memastikan kapal Tiongkok sudah meninggalkan wilayah ZEE Indonesia di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

"Dari hasil patroli udara maritim jam 14.00 WIB dan dari komandan KRI yang telah menghalau kapal China yang ada di wilayah Indonesia. Posisi hari ini sudah di luar ZEE, di luar Natuna," katanya kepada awak media di Natuna, Kepri, Minggu.

BACA JUGA: Pemerintah Didorong Segera Buat Peta Jalan Ekonomi Natuna

Ia menyatakan perlu melakukan penegasan untuk meluruskan berita simpang siur yang beredar di masyarakat.

Berdasarkan pemantauan dari layar Puskodal, menunjukkan kapal-kapal China telah ke luar dari ZEE Indonesia. Informasi itu ditindaklanjuti awak pesawat Boeing 737 yang diminta cek langsung dan hasilnya, kapal asing itu sudah berada di luar 200 mil, batas terluar ZEE.

BACA JUGA: Kapal Perang RI Kembali Usir Puluhan Kapal Asing di Perairan Natuna

Kondisi di Natuna hanya bisa dikonfirmasi melalui deteksi yang dilakukan pesawat Boeing 737, dan KRI yang langsung mengusir kapal China di perairan.

Margono mengatakan deteksi dilakukan dari udara melalui Boeing yang bekerja sama dengan KRI yang bertugas mengusir.

BACA JUGA: Penilaian Bu Mega atas Sikap Presiden Jokowi soal Klaim China di Natuna

Selanjutnya, KRI dan pesawat terus akan menjaga perairan ZEE Indonesia.

"Tujuh KRI akan operasi rutin setiap hari, harus ada unsur yang jaga supaya tidak kembali masuk," kata dia.

Kapal RI akan bergantian patroli ZEE Indonesia.

Hasil pemantauan Puskodal dilanjutkan menggunakan pesawat dan kemudian ditindaklanjuti KRI.

Penjagaan akan dilakukan terus menerus selama 24 jam dalam sehari.

KRI yang siaga ada 7, begitu 3 KRI masuk untuk pengisian bahan bakar dan pembekalan ulang, maka 4 KRI akan keluar. Hal itu dilakukan agar tidak ada kekosongan penjagaan.

"Tidak ada batas waktu. Operasi sepanjang tahun menjaga perairan kita di Natuna," kata dia. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler