Lawan Sriwijaya FC, Bukan Laga Mudah Bagi Arema FC

Minggu, 04 Februari 2018 – 00:15 WIB
Aremania. Ilustrasi Foto: Doli Siregar/Jawa Pos Radar Malang/dok.JPNN.com

jpnn.com, SOLO - Arema FC akan menghadapi Sriwijaya FC dalam laga yang digelar di Stadion Manahan Solo, Minggu (4/2) malam pukul 19.30 Wib.

Ini bukan laga mudah bagi Arema FC. Sebab, Sriwijaya FC bermaterikan pemain yang sarat pengalaman. Apalagi, beberapa pemainnya pernah menjadi bintang Arema.

BACA JUGA: Ratusan Bonek Tak Bertiket, Bang Ara Cekatan Beri Solusi

Sebut saja Adam Alis, Esteban Viscarra, Alberto Goncalves, dan Hamka Hamzah.

So, gaya dan karakter permainan tim asuhan Joko ”Gethuk” Susilo tentu sudah dipahami betul oleh pemain-pemain Sriwijaya ”alumni” Arema.

BACA JUGA: Mitra Kukar Ingin Mengulang Sejarah

Di satu sisi, Arema FC mengalami sedikit problem. Tim berjuluk Singo Edan itu akan turun ke lapangan tanpa kehadiran bek jangkung Arthur Cunha dan striker andalannya, Thiago Furtuoso.

Keduanya sedang menjalani hukuman akumulasi kartu kuning. Gethuk pun mengaku ketiadaan dua pemainnya itu membuat langkah timnya kian berat.

BACA JUGA: Persija Rahasiakan Nama Pemain Jelang Hadapi Mitra Kukar

”Tentu saja berat. Kami kehilangan dua pemain asing yang justru pilar-pilar tim,” kata Gethuk ditemui di Solo, Sabtu (3/2).

Dengan tak bisa tampilnya Thiago, Gethuk bakal memainkan formasi alternatif. Jika sebelumnya Gethuk sering memainkan pola 3-4-3 dengan Thiago Furtuoso, Dendi Santoso, dan Ridwan Tawainella sebagai trisula di lini depan.

Namun, hilangnya striker yang merupakan target man tersebut membuat posisi pemain ada yang digeser.

Kemungkinan, Arema FC akan memainkan strategi yang hampir sama seperti saat berhasil menahan imbang Bhayangkara FC dengan skor 0-0 di Stadion Kanjuruhan 30 Januari lalu. Yakni, hanya bermain dengan satu striker: Dedik Setiawan.

Sementara untuk menggantikan absennya Arthur Cunha, Arema akan memainkan Bagas Adi Nugroho sebagai stoper.

Namun, kedua pemain tersebut sebenarnya memiliki tipikal yang berbeda. Arthur lebih unggul dalam bola-bola atas lantaran postur tubuhnya yang menjulang tinggi. Sementara, Bagas Adi unggul dalam perebutan bola-bola bawah.

Dimainkannya Bagas Adi tentu akan berpengaruh pada komposisi di lini belakang Arema FC.

Sebab, Bagas Adi dan Purwaka Yudhi merupakan pemain bertipikal hampir sama, ngotot tetapi akan kalah pada duel-duel udara.

Dan itu bisa saja akan merugikan Arema jika menghadapi lawan seperti Alberto Goncalves ataupun Manuchehr Jalilov.

Berdasarkan pengamatan dari latihan terakhir di Stadion Sriwedari, Solo, sore kemarin, kemungkinan Bagas Adi akan diduetkan dengan Junda Irawan.

Sementara, Purwaka Yudhi bakal dibangkucadangkan terlebih dahulu dan melihat perkembangan jalannya pertandingan.

Mengenai kesiapan menatap laga malam nanti, Gethuk mengaku sudah siap. ”Kalau secara teknis, kami sudah siap,” ujar pelatih pemegang lisensi A kepelatihan dari AFC itu.

Dia menegaskan, sebagai juara tahun lalu, dirinya menargetkan untuk lolos ke babak selanjutnya.

Sementara itu, menanggapi isu mengenai tim yang menjuarai Piala Presiden tidak akan menjadi juara liga, pelatih asal Cepu itu langsung menampik hal tersebut.

Menurutnya, itu merupakan mitos yang seharusnya ditinggalkan dari dunia sepak bola modern. Dia mengaku harus bisa menaklukkan mitos itu.

”Sebaiknya kita tidak terbelenggu dengan mitos. Yang dibutuhkan adalah hasil dari proses kerja keras,” ucap Gethuk tegas.

Saat ini, dirinya enggan menyinggung masalah yang amat teknis. Dia menjelaskan bahwa perubahan-perubahan strategi akan bergantung pada kondisi dalam pertandingan.

”Kalau mengenai transisi dan apa yang kurang dari tim kami, akan kami lihat besok (hari ini, Red),” imbuhnya.

Dia menjelaskan, timnya akan dinamis melihat perubahan ataupun kebutuhan strategi dalam menghadapi lawan.

Gethuk juga kembali menyampaikan kepada anak asuhnya bahwa timnya tidak mewaspadai satu dua pemain saja, melainkan secara utuh.

”Permainan adalah teamwork. Penekanan pada tim kami adalah dengan bekerja sama,” tambah pelatih 47 tahun itu.

Menurutnya, dalam pertandingan, yang harus dilihat bukan satu lawan satu antarpemain. Justru pada posisi seperti itu pemain lain harus turut membantu, baik ketika dalam posisi menyerang ataupun pada proses turun ke skema bertahan.

”Ketika menyerang, kami ingin pemain lebih (banyak dari lawan). Waktu bertahan, kami juga ingin pemain lebih,” tegasnya.

Sementara itu, Bagas Adi Nugroho juga mengungkapkan hal yang senada dengan pernyataan pelatihnya.

”Saya kira, baik mental maupun teknis, kami siap menghadapi pertandingan ini,” ujar Bagas Adi. Dia mengaku siap mengemban tugasnya, baik dari tim maupun manajemen. (gg/c1/abm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dramatis, PSMS Medan Singkirkan Persebaya Lewat Adu Penalti


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler