Layanan PLN Disesuaikan dengan Era Industri 4.0

Jumat, 26 April 2019 – 07:02 WIB
Para mahasiswa dan alumni UGM di acara seminar PLN Membangun Negeri. Foto: Istimewa for JPNN.com

jpnn.com, YOGYAKARTA - Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr Paripurna Porwoko Sugarda mengatakan, saat ini banyak persoalan bangsa yang harus segera diselesaikan.

Antara lain kualitas SDM yang harus terus dipacu, pengembangan di bidang industrialisasi, termasuk berbagai kemajuan teknologi dan inovasi perlu terus didorong.

BACA JUGA: Revolusi Industri 4.0 Buka Ruang Besar bagi UMKM

"Di samping masih banyaknya segudang pekerjaan besar lain, menanti kesediaan dan partisipasi kita bersama," ujar Paripurna dalam seminar dan employer branding di Grha Sabha Pramana UGM, Yogyakarta, Kamis (25/4).

Di acara tersebut, General Manager (GM) PLN Disjatim, Bob Saril, menggambarkan kondisi aktual saat ini yang memperlihatkan kontribusi PLN untuk negeri. Salah satunya adalah melalui penetapan tarif listrik yang kompetitif, yang terbukti mampu memicu geliat sektor industri.

BACA JUGA: Hadapi Industri 4.0, BLK Harus Ikuti Perkembangan

Dikatakan, PLN juga senantiasa berupaya meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan, ditambah dengan dukungan di bidang infrastruktur kelistrikan. Hal tersebut akan mendorong masuknya investasi, sehingga pada akhirnya sektor industri mampu bertumbuh.

BACA JUGA: Harga Tiket Pesawat Mahal, Maskapai Disarankan Kurangi Batas Atas

BACA JUGA: Pastikan Manfaat Industri 4.0 untuk Rakyat Kecil

"Itu sebabnya mengapa listrik menjadi faktor pendorong bertumbuh (bergulirnya) roda perekonomian,” kata Bob.

Pria yang sudah sempat menjadi GM Wilayah Sulselrabar dan juga GM PLN Wilayah Aceh ini menjelaskan, pada dasarnya setiap insan yang bekerja di PLN adalah pahlawan tanpa sorot lampu panggung. Keberadaan mereka tidak tampak, tapi manfaat yang diberikan sangat dirasakan oleh banyak orang.

Karyawan Aji selaku Executive Talent Development PLN menyampaikan kondisi aktual. Antara lain perubahan perilaku masyarakat, dari membaca koran dan majalah, beralih ke media daring (online).

Berbelanja ke pasar modern seperti mal dan plasa beralih pada penyedia market place (toko online) layaknya Bukalapak.com, Blibli.com, Tokopedia, dan Shoppe.

“Perubahan seperti ini harus dilakukan. Jika tidak mereka akan ‘tergilas’ oleh berkembangnya mekanisme perdagangan bebas yang belum pernah terbayangkan," ucapnya.

Bersumber dari World Economic Forum (WEF), diperkirakan 5 juta pekerjaan (netto) diperkirakan akan menghilang, seiring dengan terjadinya era otomasi dan disrupsi teknologi.

Sebaliknya menurut Aji, berbagai pekerjaan baru yang akan muncul adalah berada pada berbagai bidang usaha seperti bisnis dan finansial, manajemen, komputer dan matematika, arsitektur dan teknik, sales (penjualan) secara daring (online), serta bidang pendidikan dan pelatihan.

Sejalan dengan aplikasi Industri 4.0 di sejumlah sektor industri yang sudah siap, maka PT PLN (Persero) juga mulai menyesuaikan melalui penggunaan teknologi sensor secara masif, pengelolaan sumber daya secara cerdas, termasuk juga pengolahan big data secara intensif, sehingga dapat mengambil keputusan secara tepat dan cepat, untuk meningkatkan kinerja.

“Salah satu aplikasi 4.0 di PLN adalah penggunaan layanan aplikasi ‘Listriqu’ – quick and quality solution – layanan total permasalahan listrik di rumah anda, yang dapat diunduh pada telepon seluler. PLN juga mengadopsi smart metering system, sistem meter boks yang terhubung secara online (daring) dengan PLN dengan memanfaatkan sistem jejaring teknologi," pungkasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Tegaskan Komitmennya Menerangi Aceh hingga Jayapura


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler