jpnn.com, JAKARTA - Dunia kedokteran terus berinovasi memberikan layanan kesehatan terbaik. Terbaru adalah metode stem cell.
Metode stem cell yang dikenal dengan nama sel punca berfungsi untuk perbaikan tubuh dengan mengganti sel-sel yang rusak.
BACA JUGA: RS Polri Jalin Kerja Sama dengan Celltech Stem Cell Centre Laboratory, Ini Manfaatnya
Salah satu lembaga kredibel dan profesional di dunia yang mengembangkan metode ini ialah Global Stem Cell Group yang berbasis di Florida, Amerika Serikat.
Membawa tagline One-stop Solutions for Stem Cells Intelligence and Resources, Global Stem Cell telah hadir sejak 2010, dan sudah beroperasi di 26 negara.
BACA JUGA: Inilah Celltech Stem Cell, Tempat Andalan Pak JK Mendapatkan Terapi untuk Kesehatan Tubuhnya
"Kami percaya pengobatan regeneratif dan kualitas produk serta layanan kami mampu membantu pasien sebanyak mungkin,” kata Benito Novas, CEO Global Stem Cell Group dalam keterangannya, Kamis (28/4).
Global Stem Cell Group tidak bekerja dengan sel induk embrionik, melainkan pada perawatan autolog yang berasal dari jaringan adiposa dan sumsum tulang.
BACA JUGA: Menristek: Pasien Covid-19 yang Diterapi Stem Cell Terbukti Lebih Bertahan
Selain itu, juga dari produk yang diproduksi dari jaringan perinatal, seperti darah tali pusar yang berasal dari mesenchymal stem cell, dan cairanamnion.
"Metode ini aman dan tidak memiliki efek samping, selain sedikit pembengkakan dan memar kecil,” jelas Benito.
Di Indonesia dan Asia Pasifik, Benito menggandeng dr. Khoe Yanti Kusmiran yang memiliki track record di bidang estetika dan regeneratif selama lebih dari 15 tahun.
Menurut Yanti, manfaat stem cell ini sangat besar. Dengan metode ini, manusia bisa meregenerasi tubuh sendiri atau autologus.
Dia berharap nantinya orang-orang Indonesia tidak ke luar negeri hanya untuk berobat karena biaya yang sangat mahal.
"Makanya saya menghadirkan Global Stem Cell pertama di Surabaya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat hadir di beberapa kota lain," kata dr. Yanti.
Ke depan, dr Yanti juga akan membuat stem cell center for foundation sehingga layanan itu juga bisa dirasakan oleh mereka yang secara ekonomi pas-pasan.
"Caranya dengan subsidi silang atau memasukkan stem cell treatment ke dalam program BPJS milik pemerintah," tuturnya.
Menurut Yanti, masyarakat harus diedukasi bahwa metode ini sangat jauh lebih baik karena meregenerasi sel melalui stem cell tubuh sendiri.
"Saya yakin dengan support beberapa pihak, termasuk Kementerian Kesehatan dan Pariwisata, Indonesia bisa menjadi kiblat Stem Cell di Asia Pasifik,” jelas dr Yanti.
Metode stem cell sangat cocok diaplikasikan untuk antiaging, diabetes, alzheimer, patah tulang, osteoporosis hingga beragam keluhan lain.
Proses perawatan stem cell sendiri bergantung pada kasus dan kondisi pasien. Namun, umumnya bisa diselesaikan dalam satu kali terapi saja. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh