Layani Masyarakat, RSUD juga Harus Transparan

Selasa, 17 Januari 2017 – 13:11 WIB
RSUD. Foto: dok.JPG

jpnn.com - jpnn.com - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto berbagi kiat Pencegahan dan Pengendalian Konflik Kepentingan (PPKK) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) saat menghadiri Seminar dan Lokakarya PPKK RSUD, di Hotel Imperial Aryaduta.

Seminar dan lokakarya mengangkat tema PPKK di RSUD Kota Makassar dan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

BACA JUGA: Jelang Imlek, Ikan Dingkis Tembus Rp 150 Ribu Per Kilo

Pelayanan publik di sektor kesehatan, kata Wali Kota Danny, merupakan pelayanan dasar yang harus dikelola secara transparan dan profesional baik di tingkat Puskesmas maupun RSUD.

Salah satu upaya transparansi dan akuntabel telah dilakukan oleh RSUD Daya, Makassar melalui pelelangan barang dan jasa menggunakan sistem e - katalog pada Unit Layanan Pengadaan (ULP).

BACA JUGA: Sudah Usulkan 1.789 Formasi CPNS

Dia mengatakan, pemerintah akan terus mendorong partisipasi publik dalam mengontrol pelayanan publik di RSUD Daya.

Bentuk kontrol itu bisa melalui kotak saran yang terdapat di RSUD Daya.

BACA JUGA: Innalillahi, Umat Islam Berduka

Selain itu, melalui pengaduan di surat kabar lokal atau sms center dan aplikasi Sodarata yang bersinergi dengan Sub Bagian Pengaduan Humas Pemkot Makassar.

"Konflik kepentingan ibarat virus dan penyakit yang harus dilawan dengan manajemen rumah sakit yang profesional, transparan, dan akuntabel," ujar Danny.

Pengelolaan RSUD Daya juga telah tersentuh program Makassar Sombere dan Smart City.

Warga Makassar bisa menghubungi call center 112 untuk mendapatkan pelayanan darurat dari RSUD Daya.

Informasi mengenai kamar rawat inap dapat diakses melalui call center 112.

Sementara itu, Asisten I Kabupaten Bojonegoro Djoko Lukito menyampaikan perubahan mendasar sistem pemerintahan di Kabupaten Bojonegoro dengan terbitnya Peraturan Bupati Nomor 30 Tahun 2013 tentang Manajemen Inovasi Pembangunan Berbasis Partisipasi Publik.

"Sebelumnya 2008 pemerintahan berlangsung tertutup dan cenderung korup," kataa Asisten I Djoko Lukito.

Pemkab Bojonegoro juga mendorong partisipasi publik dalam proses pelayanan RSUD dr R Sosodoro Djatikoesoemo, Bojonegoro.

Itu dilakukan melalui SMS, surat keluhan masyarakat, surat pembaca di media cetak lokal dan radio, kotak saran, SMS dari telepon selular pejabat, dialog publik, dan open kontrak.

Upaya lain yang ditempuh Pemkab Bojonegoro dengan menjalin kerja sama antara pemerintah, masyarakat, akademisi, dan NGO.

"Selain itu juga melakukan lelang pengadaan obat, penerapan sistem komputerisasi, dan perbaikan manajemen RSUD dr.R.Sosodoro Djatikoesoemo, Bojonegoro," pungkasnya. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 7 WNA Tiongkok Ditangkap di Merauke


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
RSUD  

Terpopuler