Lebaran, Beban Listrik Turun Drastis

Rabu, 24 Agustus 2011 – 18:53 WIB

JAKARTA -- PT PLN (Persero) memperkirakan, kebutuhan listrik  pada saat libur idul fitri 1432 H tahun 2011 ini akan mengalami penurunan cukup signifikan jika dibandingkan dengan hari-hari biasaPenurunan ini terjadi mengingat sektor industri  dan pelaku bisnis banyak yang tidak beroperasi yang menggunakan listrik cukup besar terutama di daerah perkotaan.

‘’Saat liburan lebaran nanti permintaan listrik akan turun drastis mengingat banyaknya perusahaan industri dan pelaku bisnis yang tidak beroperasi, terutama di daerah perkotaan  seperti misalnya Jakarta yang mengalami penurunan beban paling besar karena ditinggal sebagaian warganya untuk mudik ke kampung halaman,’’ ungkap Manajer Senior Komunikasi Korporat PT PLN, Bambang Dwiyanto di Jakarta, Rabu (24/8)

Dikatakan Bambang, di Perkirakan beban puncak (malam hari) pada hari Lebaran di sistem kelistrikan Jawa Bali (Jamali) sekitar 12.200 Mega Watt (MW)

BACA JUGA: Produk Impor Banjiri Pasar Tradisional

Ini, ucapnya, turun sekitar 7500 MW, karena daya mampu pasokan pada saat normal (hari-hari biasa) mencapai sekitar 19.700 MW
‘’ Untuk itu, dengan kondisi cadangan daya yang mencapai 7.500 MW ini, maka pasokan listrik ke Jawa Bali sangat aman,’’ terang Bambang.

Begitu juga lanjutnya, sistim kelistrikan Indonesia bagian Barat juga menurun pada saat liburan lebaran nanti

BACA JUGA: Karawang Mampu Produksi Beras 1,3 Juta Ton

Beban puncaknya diperkirakan hanya mencapai 4000 MW atau turun dibandingkan pada hari-hari biasa yang mencapai 4.166 MW
Hal yang sama juga terjadi di sistim kelistrikan Indonesia Bagian Timur.

“Diperkirakan permintaan listrik akan kembali naik lagi pada H+5 lebaran seiring dengan berakhirnya masa libur dan sektor industri dan pelaku bisnis kembali beroperasi,’’ pungkasnya

BACA JUGA: Kunjungi Pasar Cibitung, Anggota DPR Keluhkan Kotor dan Bau

(yud/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Telur Ayam Tembus Rp2 Ribu, Warga Panik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler