Lebaran Sebentar Lagi, Yaman Kembali Dibombardir Saudi

Kamis, 14 Juni 2018 – 07:55 WIB
Bom Saudi menghancurkan bangunan-bangunan di Yaman. Foto: Reuters

jpnn.com, SANAA - Bulan suci Ramadan tak membuat Arab Saudi dan rekan koalisinya berhenti menebar maut di Yaman. Kemarin pagi, Rabu (13/6), mereka menyerang pemberontak Houti di al Hudaida dari udara dan laut.

Pasukan pemerintah Yaman ikut ambil bagian dengan menyerang dari darat. Dua hari sebelum Idulfitri, mereka mengepung basis Houthi di Hudaida dari segala arah.

BACA JUGA: Jordania Dicekik Utang Rp 558 Triliun

Diperkirakan, serangan itu menjadi pertempuran terbesar antara pasukan koalisi dan pemberontak Houthi. Berdasar laporan Al Arabiya, pasukan koalisi sudah menguasai Distrik Nekheila, Hudaida.

Dalam pernyataan yang dirilis pemerintah Yaman, mereka menegaskan telah menempuh berbagai cara agar pemberontak Houthi hengkang dari Hudaida. Baik itu cara politik maupun perdamaian. Sayangnya, tidak ada yang berhasil.

BACA JUGA: Larangan Mengemudi Dicabut, Perempuan Saudi Merasa Bebas

Sebelumnya, Saudi dan Yaman memberikan deadline agar Houthi mundur baik-baik. Batas akhirnya adalah Selasa tengah malam (12/6). Tetapi, Houthi tidak mau menyerah tanpa perlawanan.

’’Pembebasan pelabuhan Hudaida adalah titik balik perjuangan kami untuk mengambil kembali Yaman dari militan yang menguasai area tersebut demi memenuhi agenda-agenda asing,’’ bunyi pernyataan dari Pemerintah Yaman sebagaimana dilansir Reuters.

BACA JUGA: Dunia Kecam Israel, Bagaimana Sikap Arab Saudi?

Pemerintah dan Saudi yakin bahwa pelabuhan Hudaida selama ini digunakan untuk menyelundupkan senjata bantuan dari Iran ke Houthi. Militan yang disokong Iran itu memang hanya menguasai satu pelabuhan, yaitu pelabuhan di Hudaida tersebut. Iran maupun Houthi menampik tudingan Saudi.

Mohammed Ali al-Houthi yang memimpin para pemberontak mengancam bakal menyerang kapal-kapal pengangkut minyak di Laut Merah jika mereka sampai diserang. Target utamanya adalah kapal minyak milik negara-negara anggota pasukan koalisi.

Televisi Al Masirah yang dioperasikan Houthi menyatakan bahwa mereka sudah menembakkan misil ke dua kapal tongkang. Namun, belum ada konfirmasi dari pasukan koalisi apakah serangan tersebut benar atau klaim belaka.

Sejak Saudi ikut campur dalam perang di Yaman, korban jiwa berjatuhan. Setidaknya nyawa 10 ribu penduduk melayang. Saudi kerap menyerang secara membabi buta. Beberapa kali mereka membombardir rumah sakit dan acara pernikahan. Sekitar 2 juta penduduk juga kehilangan tempat tinggal.

Meski begitu, mereka belum berhasil menaklukkan Houthi. Presiden Yaman Abu-Rabbu Mansour Hadi kini bahkan harus mengasingkan diri dan tinggal di Riyadh, Arab Saudi, karena situasi di negaranya terus memburuk. (sha/c4/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rudal Saudi Hantam Gedung Kemendagri, 50 Tewas


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler