Lebih Enak Mana, USBN Pakai Laptop atau Smartphone?

Jumat, 08 Maret 2019 – 00:05 WIB
Siswa peserta USBN pakai laptop. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, BANYUWANGI - Delapan siswa peserta USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional) sibuk mengutak-atik layar smartphone di salah satu ruang kelas SMAN 1 Banyuwangi, Selasa (5/3) pagi. Di saat yang bersamaan, 12 siswa yang lain tampak serius menghadap ke layar komputer jinjing alias laptop.

Meski berbeda cara, para siswa itu memiliki tujuan yang sama. Mereka sama-sama berusaha mengerjakan soal-soal yang sangat menentukan kelulusan, yakni USBN.

BACA JUGA: Politikus Senayan Puji USBN Berbasis Komputer dan Smartphone di Jatim

Ya, tahun ini merupakan kali pertama siswa di Bumi Blambangan, bahkan di Indonesia, melaksanakan USBN Berbasis Komputer dan Smartphone (BKS). Di SMAN 1 Banyuwangi, siswa dibebaskan memilih media untuk mengerjakan soal. Bisa memilih mengerjakan ujian dengan komputer atau dengan gadget.

Wakil Kepala SMAN 1 Banyuwangi Bidang Kurikulum Lis Dewanto mengatakan, peserta USBN di sekolah yang dikenal dengan sebutan Smanta itu mencapai 278 orang. Mereka dibagi dalam 14 ruang dengan jumlah peserta paling banyak 20 orang per ruang. ”Anak-anak kami bebaskan memilih mengikuti ujian dengan laptop atau smartphone,” ujarnya.

BACA JUGA: Guru Swasta Keberatan USBN Pakai Android

BACA JUGA: Diingatkan Lagi, Penerimaan Siswa Baru SD Dilarang Tes Calistung

Lis Dewanto menuturkan, hingga pelaksanaan hari kedua, USBN di SMAN 1 Banyuwangi berjalan lancar. Selain sudah beberapa kali menggelar simulasi dan tryout, pihaknya juga sudah menggelar ujian menggunakan gadget, tepatnya pada ujian semester genap untuk siswa kelas 12. ”Sehingga anak-anak sudah terbiasa mengerjakan soal dengan ponsel android,” tuturnya.

BACA JUGA: Wakil Rakyat: Jadi PPPK, Kesejahteraan Honorer K2 Meningkat

Salah satu peserta ujian yang menggunakan smartphone, Aisha Rosi Fatmawati, mengatakan, mengerjakan soal menggunakan gadget memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan ujian berbasis kertas pensil.

”Waktu tidak banyak terbuang untuk mengarsir jawaban pada lembar jawaban,” kata dia.

Namun demikian, Aisha mengaku mengerjakan soal menggunakan gadget juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya mata lebih mudah lelah. Terlebih pada mata pelajaran (mapel) yang soalnya panjang-panjang, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Masih menurut Aisha, mengerjakan soal menggunakan laptop lebih enak dibandingkan menggunakan smartphone. Sebab, layar laptop lebih besar dibandingkan layar smartphone. ”Jadi, kalau baca soal tidak perlu terlalu dekat dengan mata, sehingga mata tidak mudah lelah,” terangnya.

Sementara itu, di SMAN 1 Giri, USBN diikuti 312 siswa. Rinciannya, siswa program studi (prodi) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebanyak 221 orang dan prodi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebanyak 91 orang.

Di SMA yang satu ini, ujian digelar di enam ruangan. Empat ruangan menggunakan komputer PC. Sedangkan dua ruangan yang lain, siswa mengerjakan ujian menggunakan laptop.

Kepala SMAN 1 Giri Mujib mengatakan, pihaknya memilih menggelar USBN menggunakan komputer PC atau laptop. Pertimbangannya adalah kenyamanan siswa saat mengerjakan soal ujian. ”Kalau pakai smartphone menyulitkan anak-anak membaca keseluruhan soal secara cepat. Sehingga, waktu mengerjakan soal terkuras untuk membaca soal tersebut,” ujarnya.

Dikatakan, dalam USBN kali ini, pada setiap mapel siswa mengerjakan 35 butir soal pilihan ganda dan lima butir soal uraian. Sedangkan alokasi waktu yang tersedia untuk setiap mapel ”hanya” dua jam. ”Maka, waktu yang tersedia harus dimanfaatkan dengan efektif,” pungkas Mujib. (sgt/aif/c1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jalur Lintas Selatan Jatim di Sisi Banyuwangi Digarap Dulu


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler