JOHANNESBURG - Ada banyak cara untuk menggenjot pendapatanNah, mumpung jadi tuan rumah Piala Dunia (PD) 2010, warga Afrika Selatan (Afsel) tak mau melewatkan kesempatan untuk mengeruk untung itu.
Cara yang ditempuh cukup sederhana
BACA JUGA: Hanya Peringatan dari PSSI
Masyarakat asli Afsel tak segan menjadi penjaja bendera ke-32 kontestan PD 2010BACA JUGA: Persiapan Lawan Persebaya Mandek
Memang, mereka adalah penjual dadakan, yang berjualan untuk menyambut even yang baru kali pertama digeber di negara mereka itu."Saya rela tinggalkan pekerjaan lama, karena ternyata saya bisa mendapatkan uang lebih banyak dengan cara ini," ujar Lovemore Toronga (30)
BACA JUGA: Mamelodi, Nama-nama Jalannya Berbau Bola
"Saya akan berjualan di lampu merah," ujarnya.Kenyataan itu membuat Johannesburg kian semarak dengan bendera warna-warniMeski banyak juga di antara pedagang itu yang berjualan suvenir khas negara tersebut, terutama yakni syal atau vuvuzela.
"Piala Dunia adalah momen agung, sangat sangat agung bagi kami," ujar Nathan Murindagamo (24), yang juga menjadi penjaja bendera di jalanan Johannesburg"Semua orang bersiap mendapatkan banyak uangKami semua senang," tuturnya.
Kegembiraan Nathan tak hanya isapan jempol belakaLarisnya jualan bendera memang sudah banyak terlihatMobil-mobil di jalanan sudah ramai berhias bendera YunaniDi restoran juga ramai dengan warna merah dan hijau milik PortugalDi sudut lain, juga marak dengan bendera dengan warna hijau, putih dan merah kepunyaan Italia.
Tentu saja bendera Afsel tetap yang paling dominanMurindagamo mengatakan bahwa bendera Brazil, Belanda dan Spanyol, serta Portugal, juga menjadi favoritPadahal harga satu bendera itu cukup mahal lho jika dirupiahkanMereka memasang harga sampai USD 20 selembarnya, atau sekitar Rp 180 ribuDengan harga segitu, rata-rata mereka bisa mengeruk pendapatan USD 900 atau sekitar Rp 8,1 juta perharinyaMemang keuntungan yang lumayan! (vem)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 200 Game Sehari, Gratis
Redaktur : Tim Redaksi