jpnn.com - Selain menjadi pahlawan, LeBron juga menjadi bintang dalam laga tersebut. Dia total mencetak triple double dengan 30 poin, sepuluh rebound serta sepuluh assist. Itu adalah triple double kesembilan sepanjang karirnya di babak playoff.
Jika tidak ada LeBron, Heat bisa saja harus tertunduk malu. Sebab, Pacers di luar dugaan mampu tampil kesetanan. Mereka seolah tak memiliki rasa letih menghadapi Heat yang notabene merupakan juara bertahan NBA.
BACA JUGA: Targetkan GBK Dipenuhi Penggila Bola
Sikap tak pantang menyerah itu sudah terlihat di waktu normal. Namun yang paling mencolok terjadi di kuarter keempat. Ketika itu, tembakan tiga angka Paul George ketika waktu hanya tersisa kurang dari satu detik berhasil memaksakan kedudukan menjadi imbang dengan skor 92-92.
Pacers bahkan di ambang kemenangan ketika George bisa memasukkan tiga tembakan bebasnya saat pertandingan tersisa 2,2 detik. Saat itu, Pacers masih leading dengan skor 102-101 sebelum akhirnya LeBron membuayarkan mimpi George dkk. George menjadi pemain tersubur di Pacers dengan donasi 27 poin.
BACA JUGA: PP PBVSI Terjunkan Tim Putri di Kejuaraan Dunia
Setelah pertandingan, LeBron pun menjadi pemain yang paling dipuji. Pelatih Heat Erik Spoelstra mengaku sangat terkesima dengan performa sang MVP tersebut.
“Dia bisa bermain di banyak tempat dan ruang. Dengan kesempatan yang dimilikinya, LeBron bisa mencetak angka. Dia membaca pertahanan Pacers dan melakukan manuver yang mengubah hasil akhir pertandingan,” tegas Spoelstra setelah pertandingan seperti dilansir Associated Press. (jos/jpnn)
BACA JUGA: Istri Segera Melahirkan, Huntelaar Batal ke Indonesia
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Tak Pasang Target di Asian Indoor
Redaktur : Tim Redaksi