jpnn.com - JAKARTA PUSAT - Astrie Ariesta, 27, karyawati perusahaan swasta, menjadi korban pelecehan seksual saat melintas di jembatan penyeberangan orang (JPO) depan DPR-MPR, Minggu pagi (2/3). Pelakunya adalah Ifan Taufik, 27, yang akhirnya menyerah setelah polisi menghadiahkan timah panas tepat ke kaki kanannya karena berusaha melawan.
Berdasar keterangan Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Kus Subiyantoro, peristiwa itu terjadi pukul 06.00. Pagi itu Astrie yang merupakan warga Kemang Pratama, Jalan Lantana 1, Blok D 1, No. 4, RT 10, RW 13, Sepanjang Jaya, Rawa Lumbu, Bekasi, Jawa Barat, akan menuju tempat kerjanya.
BACA JUGA: Guru SMP Dihajar Orang Tua Siswa
Astrie menyusuri lorong JPO yang sepi seorang diri. Tiba-tiba, Ifan dari arah berlawanan mendekat dan menodongkan sebilah pisau lipat. Residivis itu memaksa korban menyerahkan dompetnya. Karena takut, Astrie menyerahkan dompet yang berisi uang tunai Rp 1,5 juta dan handphone itu kepada perampas itu.
Tetapi, Ifan tidak puas sampai di situ. Bandit tersebut, rupanya, tergiur kemolekan tubuh korban yang pagi itu mengenakan rok mini dan atasan blazer ketat. Penjahat itu kembali mengancam korban agar tidak berteriak. Lalu, Ifan menggerayangi payudara korban dan meminta karyawati itu memegang kemaluannya.
BACA JUGA: Mobil Diparkir di Stasiun, Uang Rp 220 Juta Raib
Dia kabur setelah ada warga yang melintas di TKP. Kemudian, korban melaporkan kejadian itu kepada polisi. “Anggota kami lalu melakukan pengejaran berbekal ciri-ciri fisik yang disebutkan oleh korban,” ungkap Kus.
Tidak sampai 24 jam, polisi memergoki pelaku sedang berada di kawasan Bendungan Hilir, Tanah Abang. Polisi yang berupaya menyergap bandit itu mendapat perlawanan. Ifan yang sudah tiga kali keluar masuk penjara menyerang polisi dengan pisau lipat.
BACA JUGA: Ribut karena Gurami, Istri Digampar Suami
Ulah Ifan konyol. Dengan mudahnya, polisi melepaskan tembakan ke arah kaki kanan korban. “Agggh! Ampun, Pak…!,” ujar Ifan kesakitan.
Petugas kemudian menyeret penjahat itu ke polsek. Berdasar penelusuran rekam jejaknya, dia baru satu bulan keluar dari LP Cipinang, Jakarta Timur, dengan kasus yang sama.
Modus kejahatan Ifan selama ini mengincar perempuan yang berjalan seorang diri di tempat sepi. Korban biasanya mengintai karyawati muda yang menenteng tas atau handphone. Dia juga diduga mengidap hiperseks. Sebab, semua korbannya selalu mendapat perlakukan tidak senonoh. (agu/ilo/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Motor Dinas Dicuri
Redaktur : Tim Redaksi