jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR Johan Rosihan mendesak pemerintah agar cepat tanggap mengatasi dan menekan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang melanda ternak di Indonesia.
Hal ini disampaikan menanggapi temuan 1.649 sapi ternak yang terpapar PMK di Jawa Timur dan Aceh.
BACA JUGA: Mentan SYL Ungkap soal Kondisi PMK Hewan Ternak, Alhamdulillah
“Saya menilai pemerintah gagal melakukan deteksi dini PMK, padahal ini merupakan penyakit hewan menular yang paling ditakuti di dunia karena kerugian ekonomi dan sosial yang ditimbulkan sangat besar," kata Johan melalui keterangan tertulis, Kamis (12/5).
Johan juga mendorong kementerian atau lembaga terkait untuk melakukan isolasi sentra peternakan di daerah yang telah menjadi suspect PMK.
BACA JUGA: Waduh, Ribuan Sapi Ternak Terjangkiti PMK, 13 Ekor Mati Mengenaskan
Langkah ini menurut perlu dilakukan demi menjaga keamanan pangan nasional, terutama menjelang momen Iduladha.
Tidak hanya itu, Johan juga meminta isolasi diperluas pada wilayah yang berisiko tinggi, seperti daerah yang berbatasan dengan negara yang belum bebas PMK, serta daerah pelabuhan di berbagai wilayah yang menerima pasokan ternak.
BACA JUGA: Mentan SYL Tegaskan PMK Tak Menular ke Manusia
Politisi Fraksi PKS DPR itu menegaskan jika PMK ini tidak ditangani dengan tepat akan menjadi ancaman, salah satunya memukul usaha peternakan rakyat.
“Kasus PMK yang ditemukan di Jawa Timur dan Aceh mestinya mampu meningkatkan kewaspadaan dini secara nasional," tegasnya. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi