Mentan SYL Ungkap soal Kondisi PMK Hewan Ternak, Alhamdulillah

Rabu, 11 Mei 2022 – 10:20 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengabarkan kabar gembira mengenai penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Foto: ANTARA/Destyan Sujarwoko

jpnn.com, GRESIK - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) berharap penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sedang mewabah itu berada pada level ringan, sehingga bisa ditanggani secara cepat.

Diketahui, PMK merupakan penyakit hewan menular yang menyerang ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan babi.

BACA JUGA: Kementan Genjot Produksi Kedelai dan Sosialisasikan Pupuk Organik Hayati

“Hari ini kita harus berhadapan dengan PMK, tetapi mudah-mudahan PMK levelnya ringan, yang mutasi atau tingkat penyebarannya tidak terlalu tinggi dan tingkat kematiannya pasa hewan rendah,” kata Mentan SYL saat berkunjung ke Kabupaten Gresik, Selasa (10/5).

Meski penyakit itu terkonfirmasi bisa menyebar cepat mengikuti arus transportasi daging dan ternak terinfeksi, tetapi PMK dipastikan tidak beresiko terhadap kesehatan manusia.

BACA JUGA: Waduh, Penyakit Ini Mewabah di Jatim, Kementan Siapkan 9 Langkah Darurat

Selain diperkuat oleh pernyataan Menteri Kesehatan beberapa waktu lalu, Mentan SYL menegaskan bahwa kasus PMK itu tidak berbahaya bagi manusia.

“Penyakit PMK ini berbahaya bagi hewan, tetapi tidak menular atau tidak beresiko pada kesehatan manusia,” ungkap Mentan SYL.

BACA JUGA: Makin Dekat Lebaran, Kementan Tetap Jaga Ketersediaan 12 Bahan Pangan Pokok di Pasaran

Senada dengan Mentan Syahrul, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah mengatakan hasil laboratorium menunjukan beberapa ternak yang terkonfirmasi positif PMK memiliki tingkat kematian yang rendah.

“Alhamdulillah, sampai hari ini kematian sangat rendah hanya 1,1 persen dari jumlah ternak yang terinfeksi virus PMK ini” bebernya.

Nasrullah menambahkan berbagai langkah penanggulan PMK yang dilakukan pemerintah memberi hasil positif di lapangan, bahkan tingkat kesembuhan hewan ternak yang terinfeksi menunjukan kemajuan cukup signifikan

“Kami melihat ada kemajuan yang berarti, dengan pemberian obat sejak kasus pertama di 28 April hingga hari ini sudah banyak hewan ternak yang menuju ke sehat," ungkapnya.

"Ini belum menggunakan vaksin, baru obat yang kita berikan sesuai rekomendasi kesehatan hewan, dan kami melihat sendiri di satu kandang di sini sudah ada beberapa hewan yang sudah mulai makan, berdiri dan menuju ke sehat,” jelasnya.

Melalui pendataan dan pemantauan dilapangan, Nasrullah menyebut jumlah hewan ternak yang terkonfirmasi sakit PMK sebanyak 200 ekor, mati 4 ekor, dan sembuh 12 ekor.

Meski perlu diperkuat dengan hasil laboratorium lanjutan, Dia menyebut angka itu menunjukan tingkat keganasan virus PMK berada pada level yang rendah.

“Jadi, ini bisa menjadi harapan kita mudah mudahan hari ini kami mendapatkan serotype dari virus PMK ini, mudah mudahan bukan tipe yang ganas,” tegasnya.

Terkait pengaturan serta pengawasan lalu lintas hewan ternak secara nasional, Nasrullah menyebut Kementan menetapkan sejumlah kebijakan melalui surat penetapan maupun surat edaran Menteri Pertanian.

Pengawasan dan pengaturan lalu lintas hewan ternak juga dilakukan di masing-masing daerah baik ditingkat provinsi maupun kabupaten.

Dia berharap upaya yang dilakukan itu bisa mencegah kepanikan masyarakat serta memperkecil kesempatan bagi pihak yang ingin berspekulasi.

“Untuk pemotongan tetap dilakukan di pemotongan hewan dan dilakukan secara ketat, sudah ada surat edaran Menteri Pertanian terkait penanganan pemotongan hewan yang berada di rumah potong hewan” tutupnya. (jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Pertama Kerja Pascalebaran, Mentan SYL Ajak Pegawai Lebih Semangat


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler