Legitimasi Pemilu Terancam

Jumat, 20 Maret 2009 – 17:48 WIB

JAKARTA- Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar (DPP PG) mengkhawatirkan rendahnya tingkat partisipasi pemilih pada pemilu legislatif 9 April mendatangKetua Harian Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PG Burhanuddin Napitupulu menyebutkan, bukan tidak mungkin pada pemilu mendatang tingkat partisipasi pemlih hanya sekitar 50 persen saja

BACA JUGA: SBY Soroti Keamanan dan Hukum

Kalau hal itu sampai terjadi, dia memperkirakan hanya ada 8 hingga 11 partai saja yang memenuhi ketentuan parlement threshold
Dampak lanjutannya adalah masyarakat, bahkan dunia internasional, akan mempertanyakan legitimasi hasil pemilu 2009.
 
"Kalau tingkat partisipasi hanya mencapai 50 persen, maka legitimasi pemilu bisa rendah

BACA JUGA: PAN Anggap Penggelembungan Biasa

Ini berbahaya," ungkap Burhanuddin Napitupulu saat menjadi pembicara pada diskusi yang digelar di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Senayan, Jakarta, Jumat (19/3).
 
Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini banyak persoalan pemilu yang bisa mengancam legitimasi hasil pesta demokrasi lima tahunan ini
Antara lain adalah terkait dugaan manipulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang digunakan pada pilkada gubernur Jawa Timur

BACA JUGA: PPP Getol Usul Revisi UU Pemda

Dia mendesak pemerintah dan KPU segera menuntaskan kasus tersebut.
 
"Harus segera tuntaskan dan jangan ada yang ditutup-tutupiKalau ditutup-tutupi, kasus seperti ini bisa terjadi lagi pada saat pemilu legislatif nantiHal seperti ini yang bisa mengancam legitimasi pemilu," ungkapnyaNamun demikian, dia tidak setuju bila ada usulan perlunya penundaan pemilu untuk memberi waktu bagi KPU guna memperbaiki data-data DPTKalau sampai ditunda, katanya, justru resiko politiknya lebih besar(sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Disomasi MAKI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler