Apakah Anda pernah terlibat perdebatan dengan orang asing di internet? Tenang, Anda bukan satu-satunya.

Dosen filsafat dari Deakin University di Melbourne, Dr Patrick Stokes mengaku pernah terseret dalam sebuah perdebatan besar dengan orang-orang secara online.

BACA JUGA: Solusi Mencari Cinta di Pedalaman Australia

"Kejadian ini memakan banyak oksigen, banyak energi," katanya kepada Richelle Hunt dari ABC Radio Melbourne.

Ia mengatakan sekarang banyak orang menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk berdebat dengan orang lain secara online, atau daring.

BACA JUGA: Situs Badan Prakiraan Cuaca Australia Disusupi Iklan Penipuan

"Terus terang, banyak orang tidak melakukannya dengan baik," katanya.

Jadi bagaimana "berdebat dengan baik"?

BACA JUGA: Gereja di Adelaide Ini Hadirkan Atraksi Sirkus Dalam Kebaktiannya

Pelan - pelan

Dr Stokes mengatakan media sosial seperti Facebook dan Twitter memberikan cara komunikasi yang cepat, namun cepat dengan balasan bukanlah cara terbaik untuk berdebat. Di zaman ketika smartphone dan tablet mengatur hidup kita, seberapa penting teknologi tersebut diletakkan dan berbicara dengan orang yang Anda cintai?

"Luangkan waktu Anda, jangan berpikir perlu segera memberi tanggapan," kata Dr Stokes.

Ia mengatakan penting untuk menyadari jika kita sedang berdebat dengan orang sungguhan, meski foto profil mereka adalah bergambar kartun anjing.

Tidak perlu bersikap kasar atau mengatakan sesuatu yang menjengkelkan.

"Pastikan kita memikirkan dampaknya pada orang itu, bahkan dalam situasi diskusi memanas yang sangat buruk sekalipun," kata Dr Stokes.

"Ingat bahwa ada orang sungguhan di ujung sana."Nyatakan pendapat dengan jelas

Dr Stokes mengatakan saat berdebat di internet, penting untuk mengingat bedanya berdebat dan memberikan fakta. Aplikasi pemantauan media sosial mengungkapkan tingkat penggunaan telepon pintar yang ekstrem.

Menyatakan pendapat Anda saja tidak cukup. Anda harus bisa mendukungnya dengan fakta yang jelas dan masuk akal.

"Satu hal yang ingin saya katakan kepada murid-murid saya adalah, 'Dengar, Anda sebenarnya tidak akan dikenal atas pendapat Anda di media seperti ini, tapi Anda akan dikenali atas fakta yang diberikan dan atas apa yang dapat Anda bantah," katanya.

Bagian dari proses itu adalah dengan memeriksa pendapat Anda dan memastikannya tersusun dengan baik.

"Apakah premis anda benar? Dimana letak premis anda? Apakah anda paham dengan premis anda?"Kenali lawan

Untuk dapat membantah secara efektif, Anda harus memahami posisi lawan Anda, kata Dr Stokes, termasuk argumen-argumen Anda sendiri.

"Bagian dari proses itu artinya mendengarkan orang lain," katanya.

Menanggapi keberatan lawan secara serius akan membantu Anda memperkuat argumen Anda sendiri.

Ini juga berarti terbuka untuk mengubah posisi Anda saat Anda merasa tidak mampu mempertahankannya.

Jika Anda tidak bisa lagi berdebat, lebih baik tinggalkan.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Muhammadiyah: Umat Islam Indonesia Perlu Moderat dan Maju

Berita Terkait