Lelang Harta Karun Sepi Peminat

Rabu, 05 Mei 2010 – 12:46 WIB
JAKARTA - Benda muatan asal kapal tenggelam (BMKT) yang ditemukan di laut Cirebon akan dilelang hari ini di Gedung Mina Bahari III Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)Namun, hingga kemarin (4/5) belum ada peminat yang mendepositkan jaminan duit USD 16 juta (sekitar 144 miliar) sebagai syarat ikut lelang

BACA JUGA: Sri ke Bank Dunia, Proses Hukum Jalan Terus

Waktu yang mepet dan syarat yang berat membuat lelang diprediksi tak bakal sukses.

Hingga kemarin, peminat lelang sebenarnya sudah ada
Pejabat pelaksana tugas (Plt) Dirjen Kelautan Pesisir Pulau-pulau Kecil (KP3K) KKP Sudirman Saad mengatakan, ada 20 peserta

BACA JUGA: 1 Juli, Pemerintah Terapkan Bantuan Likuiditas Perumahan

Sembilan dari mereka berasal dari luar negeri
Antara lain dari Malaysia, Tiongkok, Singapura, dan Jepang

BACA JUGA: Mundur Terhormat ala Sri Mulyani

Juga, ada 12 perusahaan yang menginginkan harta karun yang disebut peninggalan Tiongkok abad ke-10 ituAntara lain, Singapore National Museum, National University of Singapore, dan sejumlah perusahaan dari Beijing, Tiongkok.

 :TERKAIT Namun, tidak ada peserta lelang yang menyetor deposit sebesar 20 persen dari harga awal yang dibuka panitia lelang, yakni USD 80 juta (sekitar Rp 720 milliar)Akibatnya, lelang hari ini terancam tanpa peserta"Memang belum ada pesertaTapi tidak apa-apaLelang akan kami buka, kemudian kami tutup kembali," ujar Sudirman di gedung Mina Bahari III, KKP.

 Syarat itu, kata Sudirman, tak bisa ditolelirSebab, itu merupakan salah satu prosedur dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk melelangNamun, kalau lelang benar-benar gagal, Panita Nasional BMKT akan menggelar evaluasi dan melaporkannya ke KemenkeuSudirman yang juga Sekretaris I Panitia Nasional BMKT itu berharap syarat lelang tahap kedua nanti dipermudah.

 Beratnya syarat keikutsertaan lelang juga diakui oleh ketua panitia lelang Ansori ZawawiMenurut dia, rentang waktu antara pengumuman dan pelaksanaan lelang sangat mepetHanya enam hariDalam waktu sesingkat itu, memperoleh uang jaminan USD 16 juta dan memobilisasi orang ke Indonesia sangat sulitApalagi untuk menarik para peserta dari kawasan Eropa.

 Kata Ansori, pihaknya sudah mengontak beberapa rumah lelang di sejumlah negara untuk menginformasikannyaDia juga sudah menghubungi sejumlah perwakilan pemerintah yang berminat terhadap "harta karun" sebanyak 271 ribu item ituTapi, belum ada peserta yang sanggup memberi porsekot"Saya kira, lelang tahap kedua nanti akan lebih mudah," katanya berharap.

 Kini, barang-barang lelang disimpan di gudang BMKT di Jalan Pajajaran, Pamulang, Tangerang Selatan, BantenBarang-barang itu diletakkan dalam rak-rak dan tempat khusus sebagai displayJenis harta karun itu antara lain dari jenis tulang (cula badak), emas (golok emas dan kepingan dari zaman dinasti Fatimmiyah), logam (semacam rangkaian tasbih logam), keramik, gelas kristal, dan porselen"Ada 39 jenis barang," ujar Naniek Harkatiningsih, profesor riset dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

 Naniek mengatakan, tidak semua harta karun itu dilelangPemerintah, kata Naniek, telah mengambil 976 barang sebagai koleksi negaraSedangkan sisanya, dijual untuk menutup biaya pengangkatan BMKTBarang-barang itu dilelang dalam satu paketTidak eceranKeuntungan dari lelang yang diklaim terbesar se-Asia itu dibagi fifty-fifty antara investor dan pemerintah"Dananya akan kita buat untuk membiayai eksplorasi BMKT lainnyaSelama ini kita kan nggak bisa eksplorasi sendiri karena faktor biaya," imbuh Sudirman.(aga/iro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Desak DPR Revisi UU Cuci Uang


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler