BACA JUGA: Pilpres Bakal Mundur Sebulan
Selain mal praktik akan berbahaya bagi partai-partai politik, lembaga survey merupakan kumpulan para intelektual yang lebih mengedapankan kepercayaan masyarakatMenurut Muladi, peran lembaga survey sangat penting dalam memberikan pemahaman, pencerahaan dan pertimbangan bagi masyarakat dalam berpolitik
BACA JUGA: Perpres Pemilu Tak Akan Persulit KPU
Kalau lembaga survey mengenyampingkan peran penting itu dan melakukan mal praktik, maka dia akan menjadi deamage/perusak bagi Partai politik, masyarakat dan juga bangsa dan negaraAkibatnya, lanjut Muladi lagi, kalau masyarakat mendapatkan gambaran yang tidak benar dari lembaga survey, maka Pemilu tidak akan dapat meghasilkan pemimpin yang kuat, dan masa depan banga dan negara ini akan menjadi lebih parah, karena dipimpin oleh partai yang belum teruji atau berpengalaman mengelola menejemen negara.
Ciri-ciri lembaga survey yang melakukan mal praktik itu, kata Muladi, antara lain melanggar kewajiban sebagai lembaga pencerahan, lembaga pemberi informasi, pemberi pemahaman dan melakukan manipulasi data karena pemberian sesuatu dari pihak yang berkepentingan
BACA JUGA: Terkait Putusan MK, Tak Perlu Perpu
Muladi menegaskan, partai-partai politik sudah sangat resah terhadap praktik mal praktik yang dilakukan lembaga-lembaga survey, karena sudah mengacaukan pertarungan politik yang demokratisKarena itu Muladi, berharap lembaga-lembaga survey harus diisi oleh kalangan akademisi, professional dan orang-orang yang jujur“Lembaga-lembaga Survey harus diisi orang-orang yang jujur, independen dan bukan dari kalangan pelacur intelektual,” ujar dia
Sementara Ketua Bapilu Partai Golkar Burhanuddin Napitupulu mengatakan, tidak hanya partai Golkar saja yang kecewa dan resah atas mal praktik lembaga survey tersebutSecara logika hasil lembaga survey tersebut sudah tidak jujur, menempatkan Partai demokrat pada urutan atas dan Golkar pada urutan ke tiga.“Saya bisa mengatakan demikian, karena setiap periode Golkar melakukan survey secara internal, melakukan setting dan strategi politik dan pemenangan Pemilu melalui penyebaran puluhan ribu kadernya, baik melalui kepala-kepala daerah dan caleg-calegnya yang professional,” tegas Burhanuddin.
Di tempat terpisah Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto menyatakan bahwa lembaga-lembaga survei sudah tidak independen, sudah mengenyampingkan perannya yang sesungguhnya dan menjadi pesanan suatu partai politik tertentu.Bahkan Wiranto menegaskan, dirinya sulit menerima hasil survei yang menempatkan partainya di urutan kesembilan dengan perolehan suara hanya 1,3 persen
"Lembaga survei itu perlu dipertanyakan siapa yang mendanai, atas permintaan siapa dan metodenya bagaimana,” ujar Wiranto di sela-sela Rapat Koordinasi Nasional Partai Hanura, di Jakarta.
Seharusnya, menurut Wiranto, hasil survei yang dilakukan atas permintaan partai tertentu tidak perlu diekspos di depan publik, karena hasil yang dipaparkan menyangkut masalah-masalah internal partai yang mendanai lembaga survey itu dan juga menyangkut internal partai lain yang masuk dalam survey tersebut"Ketika hasil survey pesanan suatu parpol itu dipublikasikan secara luas, dengan sendirinya parpol lain yang ikut tersurvey oleh lembaga survey itu, juga akan terpublikasikan dan itu merugikan parpol yang terikutsertakan dalam survey ituKalau hasilnya jujur pun, tetap ada Parpol yang dirugikanApalagi hasil survey itu pesanan dengan dibayar mahal,” ujar mantan Manhankam/Pangab itu.
Dikatakan dia, DPP Hanura juga melakukan survey secara internal dan hasilnya sangat jauh berbeda dari hasil lembaga survey tersebut“Karena itu, sangat sulit bagi kami untuk mempercayai hasil survey pesanan parpol tertentu itu,” papar dia lagiBahkan, Wiranto mengaku sangat optimis para calegnya yang tersebar di 77 daerah pemilihan di seluruh Indonesia berpotensi meraih kursi di Parlemen''Kami sudah meluncurkan serangkaian program untuk merebut hati rakyat, sekaligus mendongkrak popularitas setiap calegSaya yakin, jika program ini berjalan lancar, maka popularitas caleg-caleg kami akan lebih baik dan berhasil meraih hati rakyat,'' Wiaranto menandaskan(aj/fas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU: Tak Akan Ada Pemenang Tunggal
Redaktur : Tim Redaksi