Lembaga Survey Jangan Melacurkan Diri

Selasa, 06 Januari 2009 – 20:40 WIB
JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar ProfMuladi mengingatkan agar lembaga-lembaga survey tidak melakukan mal praktik untuk kepentingan sesaat

BACA JUGA: Pilpres Bakal Mundur Sebulan

Selain mal praktik akan berbahaya bagi partai-partai politik, lembaga survey merupakan kumpulan para intelektual yang lebih mengedapankan kepercayaan masyarakat
''Jadi, mal praktik bagi lembaga-lembaga survey membahayakan masa depan bangsa,'' kata Muladi saat membuka diskusi ' pro kontra  polling dan survey politik di kantor DPP Partai Golkar  Jakarta, Selasa (6/1).

Menurut Muladi, peran lembaga survey sangat penting dalam memberikan pemahaman, pencerahaan dan pertimbangan bagi masyarakat dalam berpolitik

BACA JUGA: Perpres Pemilu Tak Akan Persulit KPU

Kalau lembaga  survey mengenyampingkan peran penting itu dan melakukan mal praktik, maka dia akan menjadi deamage/perusak bagi Partai politik, masyarakat dan juga bangsa  dan negara


Akibatnya, lanjut Muladi lagi, kalau masyarakat mendapatkan gambaran yang tidak benar dari lembaga survey, maka Pemilu tidak akan dapat  meghasilkan pemimpin yang kuat, dan masa depan banga dan negara ini akan menjadi lebih parah, karena dipimpin oleh partai yang belum teruji atau berpengalaman mengelola menejemen negara.

Ciri-ciri lembaga survey yang melakukan mal praktik itu, kata Muladi, antara lain melanggar kewajiban sebagai lembaga pencerahan, lembaga pemberi informasi, pemberi pemahaman dan melakukan manipulasi data karena pemberian sesuatu dari pihak yang berkepentingan

BACA JUGA: Terkait Putusan MK, Tak Perlu Perpu

Muladi menegaskan, partai-partai politik sudah  sangat resah terhadap praktik mal praktik yang dilakukan lembaga-lembaga survey, karena sudah mengacaukan pertarungan politik yang demokratis

Karena itu Muladi,  berharap lembaga-lembaga survey harus diisi oleh kalangan akademisi, professional dan orang-orang yang jujur“Lembaga-lembaga Survey harus diisi orang-orang yang jujur, independen dan bukan dari kalangan pelacur intelektual,” ujar dia

Sementara Ketua Bapilu Partai Golkar Burhanuddin Napitupulu mengatakan, tidak hanya partai Golkar saja yang kecewa dan resah atas mal praktik lembaga survey tersebutSecara logika hasil lembaga survey tersebut sudah tidak jujur, menempatkan Partai demokrat pada urutan atas dan Golkar pada urutan ke tiga.“Saya bisa mengatakan demikian, karena setiap periode Golkar melakukan survey secara internal, melakukan setting dan strategi politik dan pemenangan Pemilu  melalui penyebaran puluhan ribu kadernya, baik melalui kepala-kepala daerah dan caleg-calegnya yang professional,” tegas Burhanuddin.

Di tempat terpisah Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto menyatakan bahwa lembaga-lembaga survei sudah tidak independen, sudah mengenyampingkan perannya yang sesungguhnya dan menjadi pesanan suatu partai politik tertentu.Bahkan Wiranto menegaskan, dirinya sulit menerima hasil survei yang menempatkan partainya di  urutan kesembilan dengan perolehan suara hanya 1,3 persen

"Lembaga survei itu perlu dipertanyakan siapa yang mendanai, atas permintaan siapa dan metodenya  bagaimana,” ujar Wiranto di sela-sela Rapat Koordinasi Nasional Partai Hanura, di Jakarta.

Seharusnya, menurut Wiranto, hasil survei yang dilakukan atas permintaan partai tertentu tidak perlu diekspos di depan publik, karena hasil yang dipaparkan  menyangkut masalah-masalah internal partai yang mendanai lembaga survey itu dan juga menyangkut internal partai lain yang masuk dalam survey tersebut"Ketika hasil survey pesanan suatu parpol itu dipublikasikan secara luas, dengan sendirinya parpol lain yang ikut tersurvey oleh lembaga survey itu, juga  akan terpublikasikan  dan itu merugikan parpol yang terikutsertakan dalam survey ituKalau hasilnya jujur pun, tetap ada Parpol yang dirugikanApalagi hasil survey itu pesanan dengan dibayar mahal,” ujar mantan Manhankam/Pangab itu.

Dikatakan dia, DPP Hanura juga melakukan survey secara internal dan hasilnya sangat jauh berbeda dari hasil lembaga survey  tersebut“Karena itu, sangat  sulit bagi kami untuk mempercayai hasil survey pesanan parpol tertentu itu,” papar dia lagiBahkan, Wiranto mengaku sangat optimis para calegnya yang  tersebar di 77 daerah pemilihan di seluruh Indonesia berpotensi meraih kursi di Parlemen''Kami sudah meluncurkan serangkaian program untuk merebut hati rakyat, sekaligus mendongkrak popularitas setiap calegSaya yakin, jika program ini berjalan lancar, maka popularitas caleg-caleg kami akan lebih baik dan berhasil meraih hati rakyat,'' Wiaranto menandaskan(aj/fas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU: Tak Akan Ada Pemenang Tunggal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler