Lemhanas Ingatkan Hal yang Harus Diwaspadai Jelang 100 Tahun NKRI

Kamis, 02 September 2021 – 23:18 WIB
Tangkapan layar Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Letjen TNI Purn. Agus Widjojo saat RDP bersama Komisi I DPR RI di Gedung Senayan, Jakarta, Kamis (2/9/2021). ANTARA/Fauzi Lamboka

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) mengingatkan hal-hal yang harus diwaspadai seluruh elemen bangsa menjelang 100 tahun NKRI.

Lemhanas merangkum hal-hal yang penting diwaspadai tersebut dalam sebuah dokumen kajian untuk Indonesia hingga 2045.

BACA JUGA: Ini Serius, Lemhanas Diminta Kaji Fenomena Pendengung Politik

Dokumen tersebut diserahkan Gubernur Lemhannas Letjen TNI Purnawirawan Agus Widjojo ke Komisi I DPR RI.

"Hari ini kami serahkan untuk Komisi I DPR, substansinya tidak berbeda, tetapi difokuskan apa yang harus diwaspadai menjelang 100 tahun berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Agus dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi I DPR RI di Gedung Senayan, Jakarta, Kamis (2/9).

BACA JUGA: Pemda Penting Memperhatikan Permintaan Kemendagri Soal Lelang ini

Dalam kajian itu, Lemhanas masih memusatkan untuk sejumlah isu, seperti bidang kesehatan, masih tingginya angka stunting di Indonesia.

Persoalan stunting bukan hanya masalah kesehatan, melainkan akan memengaruhi masalah kecerdasan untuk generasi penerus masa mendatang.

BACA JUGA: Kasus COVID-19 Menurun, Indonesia Harus Belajar dari Pengalaman India

Selanjutnya, di bidang pendidikan, saat ini terjadi kesenjangan begitu luas.

Dia lantas mencontohkan peringkat 20 hingga 50 besar sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) berada di seputaran wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

"Sangat berbeda jauh dengan sekolah-sekolah yang berada di daerah," ucapnya.

Hal ini, kata Agus, membuktikan besarnya kesenjangan pendidikan antara wilayah ibu kota dan di luar ibu kota. Selain itu, isu di bidang teknologi.

Agus mengakui sebagian dari hasil pengkajian Lemhanas belum digunakan untuk pengambilan kebijakan.

Akan tetapi, dia menegaskan bahwa institusinya punya sistem atau cara untuk menelusuri apakah kajian itu digunakan atau tidak.

RDP itu membahas agenda laporan keuangan Lemhannas dan Wantannas APBN Tahun Anggaran 2020, Rencana Kerja Anggaran (RKA) Tahun Anggaran 2022, dan Program Prioritas Nasional Tahun 2022.

Agus menyampaikan pagu awal anggaran Lemhannas pada tahun 2020 sebesar Rp204,4 miliar.

Namun, setelah di-refocusing anggaran akibat pandemi COVID-19, anggaran tersisa sebesar Rp 189,4 miliar.

Adapun realisasi pada 2020 sebesar Rp 176,26 miliar atau 93,05 persen.

Untuk pagu anggaran Lemhannas pada tahun 2022, kata Agus, sebesar Rp 181,55 miliar.

Anggaran itu untuk program dukungan manajemen sebesar Rp131,3 miliar dan program Pembinaan Ketahanan Nasioanal sebesar Rp 50,23 miliar.(Antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler