jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan mendukung Polda Sumatera Barat menangkap pengusaha yang jadi aktor intelektual yang mrnggerakkan dan mendanai demonstran yang datang dari asal Air Bangis ke Masjid Raya Sumbar.
Donatur ini dikabarkan menggerakan demonstran terus bertahan di Padang dengan bayaran Rp 300 juta.
BACA JUGA: Komisi III DPR Bakal Tagih Penjelasan Polri soal Peristiwa di Masjid Raya Sumbar
"Kami minta Kapolda Sumbar proses dalang yang menggerakkan demonstran karena perbuatannnya sudah mengganggu kamtibmas dan membuat resah masyarakat," kata Edi dalam keterangannya, Minggu (13/8).
Mantan anggota Kompolnas itu menyampaikan kehadiran para demonstran telah membuat resah masyarakat.
BACA JUGA: Tim Intelijen Kejari Pasbar Bergerak, Buronan Ini Akhirnya Ditangkap di Air Bangis
Menurut Edi, upaya Polda Sumbar yang memulangkan demonstran ke kampung masing-masing harusnya mendapat apresiasi.
"Kami melihat Kapolda Sumbar Irjen Suharyono bersama anggotanya sudah menjalankan tugas secara maksimal serta upaya polisi justru banyak diapresiasi pihak," jelas dia.
BACA JUGA: Upaya Kubu Moeldoko Rebut Demokrat Telah Berakhir, Ada Dendam yang Tersisa?
Seperti diketahui, peristiwa ini dimulai ketika polisi mencoba membubarkan pedemo asal Air Bangis dari Masjid Raya Sumbar, Sabtu (5/8). Kericuhan antardua kubu pun tak bisa dihindari. Sejumlah pedemo dikabarkan diamankan.
Terbaru, Kapolda Sumbar Irjen Suharyono mengeklaim aksi demo itu diduga diprovokasi dan didanai. Pendana mengintimidasi masyarakat pedemo dari Jorong Pigogah Patibubur, Nagari Air Bangis, Sungai Beremas, Pasaman Barat untuk terus melakukan aksinya.
"Bayangkan Rp300 juta untuk gerakan seperti itu, dari mana kalau bukan ada donatur. Donaturnya siapa?," kata Irjen Suharyono.
Suharyono menerangkan pihaknya sedang memburu delapan orang untuk mengungkap kasus ini. (Tan/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditolak Politikus Demokrat Jadi Cawapres Pendamping Anies, Yenny Wahid Singgung AHY
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga