jpnn.com - JAKARTA - Para kandidat calon kepala daerah yang akan maju di pilkada di wilayah Sumut lewat Partai Golkar, tampaknya harus pintar mendekati Leo Nababan.
Pasalnya, dalam kapasitasnya sebagai Plt Ketua DPD Golkar Sumut kubu Agung Laksono, suara Leo paling menentukan soal siapa yang akan diusung di pilkada.
BACA JUGA: Fahri Hamzah: Saya Sudah Capek Ngomongin KPK
Leo menjelaskan, penentuan calon di pilkada sudah berbeda dengan era sebelumnya. Di era kepemimpinan Agung, lanjutnya, suara DPP tidak lagi 100 persen.
"Komposisi suaranya sekarang 20 persen DPP, 40 persen DPD tingkat I, 30 persen DPD tingkat II, dan 10 persen ormas. Jadi, suara daerah sangat menentukan," ujar Leo dalam keterangannya kepada JPNN.
BACA JUGA: Giliran Langkah Kubu Ical Dinilai Lucu-lucuan
"Namun hasil survei tetap sebagai pegangan," imbuh Leo, yang juga jubir DPP Golkar kubu Agung Laksono itu.
Dijelaskan Leo, pada Jumat (10/4) malam di Medan Club, pihaknya telah resmi mengganti 33 pengurus DPD tingkat II se-Sumut. Yang menjadi Plt ketua Golkar tingkat kabupaten/kota se-Sumut, lanjutnya, sebagian nama lama, sebagian nama baru.
BACA JUGA: Usai Kongres IV, Masih Ada Upaya Memisahkan Jokowi dengan PDIP
Dia menjelaskan, para Plt Ketua DPD tingkat II se-Sumut diangkat dengan SK yang diteken Ketum Agung Laksono dan Sekjen Zainudin Amali. Tahapan selanjutnya, akan mulai melakukan penjaringan bakal calon yang akan diusung di pilkada.
"Mulai minggu depan saya sebagai Ketua Plt Golkar Sumut akan membentuk tim penjaringan pilkada. Minggu depannya lagi secara resmi akan membuka pendaftaran di setiap daerah yang akan menggelar pilkada," terang Leo.
Terkait dengan kericuhan di acara Rapat Konsolidasi Internal di Hotel Tiara Medan, Sabtu (11/4), Leo mengatakan, hal itu hanya riak-riak kecil saja.
"Bagi Leo, itu hanya riak-riak kecil dalam sebuah perjuangan demokrasi," pungkasnya. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Minta KPK Tunda Pemeriksaan Jero Wacik
Redaktur : Tim Redaksi