jpnn.com - JAKARTA - Kongres IV PDI Perjuangan tuntas dan kembali mengukuhkan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum, untuk periode 2015-2020.
Ini adalah kongres pertama PDI Perjuangan saat berada di tampuk kekuasaan pemerintah, setelah kadernya Joko Widodo menang dalam Pilpres 2014 dan sekaligus berhasil hadir sebagai pemenang dalam Pileg 2014 setelah 10 tahun mengambil pilihan politik sebagai oposisi.
BACA JUGA: Minta KPK Tunda Pemeriksaan Jero Wacik
"Jelas kongres kali ini adalah momen yang paling menyedot perhatian dan ditunggu oleh publik. Ada beragam isu yang terkait misalnya regenerasi kepemimpinan internal, hubungan partai dengan pemerintah, komposisi kepengurusan pusat dan arah kebijakan partai dalam lima tahun mendatang," ujar Direktur Eksekutif Point Indonesia Karel Susetyo di Jakarta, Senin (13/4).
Karel mengatakan, sangat wajar bila publik menyoroti Kongres IV Bali dibanding kongres sebelumnya. Menurutnya, sorotan media itu lebih karena PDI Perjuangan sekarang merupakan partai penguasa.
BACA JUGA: Ketua Komisi II DPR Persoalkan Legalitas Pilkada Serentak
"Apa yang diputuskan secara strategis dalam kongres tersebut, akan memengaruhi pemerintahan ke depan. Misalnya pada isu 'penumpang gelap', jelas ini merupakan warning Megawati kepada Presiden Jokowi untuk lebih berhati-hati dalam menjalankan roda pemerintahannya, agar tidak melenceng jauh dari Nawacita dan Trisakti Bung Karno. Ini seharusnya dimaknai sebagai sebuah upaya konstruktif dalam membangun hubungan antara partai dan pemerintah, dan bukan sebaliknya mengintervensi pemerintah," ucapnya.
Namun, lanjut Karel, sejumlah pihak terlihat menggunakan kesempatan pada kongres ini, untuk memperlemah posisi politik Megawati dan sekaligus menghadapkannya dengan Jokowi. Sesuatu yang irasional, karena Jokowi adalah kader PDI Perjuangan dan sedang menjalankan tugasnya sebagai presiden.
BACA JUGA: Anak Agung Laksono di DPR Protes Dirotasi Kubu Ical
Berbagai macam isu coba dimunculkan, yang intinya ingin mendorong simpati publik kepada Jokowi. Ia melihat desain ini tidak akan pernah datang dari Jokowi.
"Saya melihat ada kelompok yang tengah berusaha keras untuk memisahkan Jokowi dengan PDI Perjuangan, ini diawali dengan upaya merusak citra Megawati yang dikesankan merendahkan Jokowi. Untuk itu keduanya harus sadar, PDI Perjuangan dan Jokowi, segera melepaskan diri dari permainan politik yang sengaja diciptakan tersebut," katanya. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Belum Terbitkan SE terkait Calon Kada Golkar dan PPP
Redaktur : Tim Redaksi