jpnn.com - JAKARTA - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani melepas pekerja migran Indonesia (PMI) skema G to G ke Korea Selatan dan Jerman. Benny meminta para pahlawan devisa itu untuk menjaga kehormatan ketiga berada di negara penempatan.
"Kami ingatkan pekerja migran Indonesia menjaga kehormatan mereka, kehormatan keluarga, dan kehormatan negara ketika berada di negara penempatan," kata Benny dalam sambutannya saat pelepasan PMI ke Korea Selatan dan Jerman di El-Royale Hotel, Jakarta Utara.
BACA JUGA: Soal Video Bantuan Rp 1,5 Miliar untuk Pekerja Migran Indonesia, BP2MI Tegaskan Itu Hoaks
Benny dalam kesempatan itu juga menyampaikan soal komitmen BP2MI dalam pelindungan terhadap PMI. Dia menyatakan BP2MI selalu berkomitmen melindungi setiap pekerja migran, dari proses awal hingga mereka kembali ke tanah air dengan selamat.
"Kami pun akan mengawal dan memastikan hak-hak pekerja migran Indonesia terpenuhi selama berada di negara tujuan. Ini adalah bagian dari tanggung jawab BP2MI untuk melindungi warga negaranya yang bekerja di luar negeri," ungkapnya.
BACA JUGA: BP2MI Kembali Terima Penghargaan JDIHN 2024
Benny yang juga sekretaris jenderal Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) itu menyampaikan bahwa BP2MI sedang merangsang konsep pemberdayaan ekonomi untuk PMI. Bagi BP2MI, kata dia, PMI harus diberlakukan terhormat. Negara tidak boleh terkesan setengah hati melayani dan melindungi PMI.
"Karena kalian telah kumpulkan duit untuk masa depan, dan memberi sumbangan devisa untuk negara, masa negara hanya diam, tidak mau intervensi membantu," kata Benny dalam keterangannya.
BACA JUGA: Ini Pesan Benny Rhamdani Soal Penyusunan Renstra BP2MI
Terkait berbagai persoalan yang kompleks, Benny menyebut BP2MI mencari berbagai terobosan yang bertujuan membebaskan PMI dari jeratan kemiskinan.
"Semoga perjuangan kami untuk dana abadi bagi pekerja migran Indonesia dapat terealisasi. Ini bukti negara total hadir dalam mengurus pekerja migran Indonesia. Jangan setengah hati. Mudah-mudahan doa-doa dari pekerja migran Indonesia dikabulkan Allah SWT," paparnya.
"Ingat, pekerja migran Indonesia bukanlah babu pemimpin. Sebetulnya, pemimpin itulah yang menjadi babu pekerja migran Indonesia. Bukan mereka yang mau dilayani. Melainkan mengikuti apa mau dan yang menjadi mimpi pekerja migran Indonesia atau rakyat," lanjutnya.
Lebih lanjut Benny di hadapan 201 PMI juga mengingatkan bahwa orang-orang hebat yang disebut sebagai pejuang keluarga ini, tidak sekadar menjadi tenaga kerja terampil. Akan tetapi, lanjut dia, juga menjadi duta bangsa yang membawa kebanggaan bagi negara. Benny berpesan kepada PMI agar makin solid ketika berada di negara penempatan.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani melepas keberangkatan PMI. Foto: Source for JPNN.com.
"Pesan saya, semoga kalian nyaman, bekerja secara disiplin, bekerja secara benar, dan taat aturan di negara penempatan. Ayo, terus kompak di negara penempatan nantinya. Kalian adalah pejuang keluarga, bekerjalah untuk keluarga tercinta. Jangan mau menjadi PMI kaburan," ungkapnya.
Mantan anggota DPD RI ini berharap para mafia, calo, sindikat, dan penjahat yang masih saja bergerak dalam melakukan penempatan ilegal PMI agar diberantas hingga ke akar-akarnya.
Diketahui, acara pelepasan PMI skema G to G ini dihadiri Sekretaris Utama BP2MI Rinardi, Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan Afrika Lasro Simbolon, Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik A. Gatot Hermawan. Kemudian perwakilan dari Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit, Dewi Rahmasari, dan juga para direktur. (*/boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi